Pandan, Demokratis
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani didampingi Wakil Bupati Tapanuli Tengah Darwin Sitompul menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) yang diserahkan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sibolga Suti Masniari Nasution di Kantor Bupati Tapanuli Tengah, Senin (04/05/2020).
Bantuan APD yang diserahkan itu berupa 30 set Alat Pelindung Diri (APD) lengkap meliputi baju hazmat, helm, kacamata, sarung tangan dan sepatu. Selain itu juga diberikan 30 box masker medis di tahap selanjutnya yang langsung diserahkan.
Pada saat Penyerahan APD ini, Kepala BI Perwakilan Sibolga, Suti Masniari Nasution menyampaikan apresiasinya atas kinerja Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani dan jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
“Kami dari Bank Indonesia bergerak juga dalam sektor ekonomi, sosial, kesehatan. Jadi pada masa Pandemi Covid-19 ini kami bergerak di bidang kesehatan. Untuk melihat obyek-obyek untuk diberikan bantuan. Kami melihat di Tapteng ini keaktifan Bapak Bupati yang luar biasa sejak dari awal, dari adanya PDP di Kota Padangsidimpuan langsung Bapak Bupati muncul menghimbau masyarakat yang pernah kontak dengan Pasien PDP tersebut. Gugus Tugas di Tapteng ini juga kinerjanya luar biasa bagus dan aktif,” kata Kepala BI Perwakilan Sibolga, Suti Masniari Nasution.
“Tentunya kami juga dari Lembaga Negara mendukung, dalam hal ini tidak ada saling menunggu tapi harus saling membantu. Siapa dulu yang mendapat APDnya karena memang ada anggarannya dan diprogramkan, juga kami melihat wilayah kerja kami ada 16 daerah. Kami melihat daerah yang lebih urgent dan posisi yang lebih berdekatan dengan kami, Tapteng dan Sibolga. Kita juga sudah melihat data Tapteng, ODPnya berapa, PDPnya berapa. Jadi teman-teman paramedis perlulah kita lindungi, jangan sampai mereka juga terpapar. Sibolga juga nanti akan kami berikan. Wilayah Tapteng ini luas sehingga mungkin tersebar luas juga bisa terpapar. Jadi kita bisa berkontribusi untuk membantu para Dokter dan Tim Medis lainnya. Disini kita menyerahkan APD lengkap mulai dari baju, kacamata, helm, sepatu, dan masker medis sehingga paramedis bisa terhindar dari paparan Covid-19,” beber Suti Masniari Nasution.
Selanjutnya, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menyampaikan “Pertama kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga karena ini bantuan yang luar biasa. Kami juga sangat fokus dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Semoga jangan ada virus ini di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kabupaten Tapanuli Tengah ini terdiri dari 20 kecamatan dan 215 desa dan kelurahan. Kita memiliki daerah yang luas dan sangat membutuhkan APD ini, apalagi ini sangat lengkap. Kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya dan semoga menjadi amal jariyah bagi Ibu Kepala BI,” kata Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menjelaskan bahwa dirinya hampir tiap malam pulang jam 2 atau 3 malam untuk melihat kondisi masyarakat semasa pandemi Covid-19 ini di wilayah Tapteng.
“Kita akui APD untuk Tenaga Medis kita memang kekurangan karena pemesanannya susah. Alhamdulillah, APD yang diberikan ini APD yang bisa dipakai sampai 4 kali karena bisa juga dicuci. Semoga ini menjadi penyemangat bagi rekan-rekan medis kita yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah. Terkait penanganan Covid-19 ini , bisa disaksikan setiap desa dan kelurahan juga memiliki Posko dan di beberapa desa apabila ada yang datang ditanya tujuan datang dan dilarang masuk. Ada juga dilakukan pengecekan dulu baru bisa masuk. Bisa dicek juga, hampir seluruh desa dan kelurahan bergerak beserta aparat pemerintahan. Rumah Ibadah juga sudah berkali-kali kita semprot disinfektan. Kami juga sudah menghimbau masyarakat agar tetap di rumah dan sudah tentu pemerintah wajib memikirkannya. Alhamdulillah, kita sudah berapa kali menyalurkan bantuan untuk masyarakat,” tutur Bupati Tapanuli Tengah.
“Tadi Bapak Wakil Bupati juga sudah melaksanakan Vidcon dengan Gubernur bersama seluruh Bupati dan Wali Kota se Sumatera Utara. Ke Gubernur juga sudah kita minta bantuannya. Kita yakinkan kalau kita tidak akan diam dan akan tetap bekerja. Bagaimanapun masyarakat kita jangan ada yang kelaparan dan Tenaga Medis harus terlindungi. Kita berharap jangan ada Virus Corona atau Covid-19 ini di Kabupaten Tapanuli Tengah. Itupun tergantung kepada kita, sejauh mana kita bisa mengikuti imbauan Pemerintah. Kami juga sudah menyiapkan lahan Pemda untuk tempat Pemakaman masa pandemi Covid-19 ini. Tapi harapan kita, jangan sempat ada yang dimakamkan disitu. Kita juga sudah membuat dua tempat isolasi, yang perempuan di BPSDM Tapanuli Tengah di Pinangsori dan laki laki di Akper Sihaporas. Jadi kalau ada yang datang ke Tapanuli Tengah ini terutama dari Zona Merah langsung diisolasi. Ada Covid-19 ini yang tidak menunjukkan gejala, inilah yang kita takutkan karena OTG sudah ratusan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Desa-desa juga sudah kita imbau agar menyiapkan rumah untuk isolasi apabila tempat yang kita sediakan tidak muat lagi. Jadi yakinlah, kita akan bekerja sekuat tenaga dan ikhlas. Kami harapkan tenang dan jangan ada lagi yang menyebarkan fitnah,” jelas Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Pada kesempatan ini, Bupati Tapanuli juga menyampaikan bantuan berupa sembako yang akan disalurkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ke Tapteng dan masyarakat agar bijak menggunakan media sosial.
“Kita mendapat Informasi dari Dinas Sosial Provinsi, awalnya kita Tapteng mendapatkan bantuan Rp. 600.000 ribu yang akan diterima 1.711 KK namun itu kita tidak mau, dalam artian itu nanti akan mengakibatkan kecemburuan sosial di masyarakat kalau cuma 1.711 KK yang menerima diantara 86.000 keluarga di Tapanuli Tengah. Tapi tadi Bapak Wakil Bupati Tapteng sudah menyampaikan bahwa Gubernur Sumatera Utara akan memberikan 36.506 paket sembako bagi masyarakat Tapteng dan bukan dalam bentuk uang lagi, jadi jangan ada fitnah lagi. Kami imbau masyarakat, jangan mau terpancing informasi hoax dan fitnah yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dengan menggunakan akun palsu. Jangankan beritanya yang tidak asli, sedangkan dia sendiri saja tidak asli. Yang menggunakan akun palsu ini yang memecah-belah Tapanuli Tengah ini, kami imbau, jangan malu dengan nama aslinya , jangan malu dengan wajah aslinya, dan yang kami takutkan itu dia malu punya orang tua, sehingga menggunakan akun palsu, ini hal yang luar biasa,” ungkap Bupati Tapanuli Tengah.
“Jadi hari ini kami menyampaikan bahwa kita harus bertahan dalam persoalan ini, jangan sampai ada yang susah dan tidak makan akibat Covid-19 ini. Tapi jangan berharap Pemerintah menyiapkan Lobster, Udang kalau untuk 10 orang mungkin bisa tapi bagaimana dengan yang lain karena ini harus merata. Ini ada kendala di Kecamatan Pandan, terkait administrasi, contohnya KK masih di Hajoran tapi dia sudah bertempat tinggal di Muara Nibung. Ada KKnya di Sibuluan tapi sekarangkan Sibuluan sudah pecah, jadi karena ini kita tahu ada yang belum mendapat sehingga ini nanti akan kita salurkan lagi. Pemkab Tapteng juga akan menyiapkan kembali bantuan Telur 1 papan, Minyak Goreng Kemasan 1kg, Beras 5 kg. Untuk beras inikan di Pasaran itu yang 10 kg, jadi itu nanti ada yang dalam Plastik atau dalam Karung yang di potong dua dan sebagainya. Jadi jangan dipersoalkan karungnya tapi lihat isinya. Kalau ada bilang kita tidak siapkan Indomie, Indomie itu ada cuma 10.000 karton sedangkan kebutuhan kita 40.000 karton. Sekarang sudah mencapai sekitar 42.000 karena ini ada perbedaan harga antara Indomie dengan Intermie,” tutur Bupati Tapanuli Tengah.
“Jadi kalau saudara menerima bantuan tapi tidak layak menurut Saudara maka jangan anda terima, berikan kepada orang lain karena masih banyak yang membutuhkan. Kalau anda tidak menerima berarti anda mampu. Anggaran kita terbatas, anggaran kita yang sudah disiapkan itu Rp. 16 milyar dan itu untuk bantuan, untuk Tenaga Medis, pembuatan posko, untuk penyemprotan, dan lain sebagainya. Itu kita siapkan sampai virus corona ini selesai, sehingga harapan kita virus corona ini cepat selesai. Kenapa anggarannya sedikit? Karena anggaran kita telah dipotong Pemerintah Pusat, seluruh kabupaten/kota dan Provinsi anggarannya dipotong dan uangnya dikelola Pemerintah Pusat untuk Penanganan Covid-19 ini. Kalau ada yang mengatakan Rp. 600ribu dari Pusat, itu belum turun, jadi apa yang mau disalurkan. Kalau ada yang menanya lagi PKH, itu kewenangan Pendamping PKH, karena Pendamping PKH yang mendata jadi tidak ada hubungannya sama kita,” papar Bupati Tapanuli Tengah.
“Terkait akun palsu, setelah ini selesai kami akan menempuh jalur hukum, kami sudah menyimpan data-datanya. Kami tidak peduli dekingmu siapa, pasti akan kami lawan karena ini demi kepentingan masyarakat. Sekarang tidak dibutuhkan tukang fitnah tapi yang dibutuhkan itu orang yang mau memberikan bantuan. Jadi apabila ada disini kelurga mantan pejabat yang melakukan fitnah, mana tau saudaramu itu sewaktu menjabat mencuri agar dipulangkan yang dicurinya itu. Karena itu sekarang dibutuhkan agar terbantu masyarakat. Kalau memang ada, tapi kalau memang tidak ada apa boleh buat. Kemudian, insya Allah, Dana Desa juga sudah ada petunjuk untuk digunakan ke Covid-19, baik itu dalam bentuk BLT maupun dalam bentuk Sembako. Jadi kalau ada yang bilang BLT itu harus Rp. 600ribu sesuai dengan pusat, itu yang menerima tidak semuanya karena ada Juklaknya ada kategorinya yang tertulis. Jadi apabila ada masyarakat yang belum mendapat maka ini akan kita data dan akan kita salurkan. Tapi apabila ada masyarakat ini yang tidak memiliki KK dan KTP, mereka inikan juga masyarakat. Tapi ini tidak bisa dibantu lewat bantuan Pemerintah palingan mendapat bantuan pribadi dari saya. Karena untuk bantuan Pemerintah ini ada pertanggungjawaban, ini menggunakan uang negara ada tanda tangan disana yang akan di pertanggungjawabkan. Tapi ada anak bangga mengekspos orang tuanya tidak mendapatkan bantuan dan mengharapkan orang tuanya ini mendapatkan bantuan, padahal anaknya masih muda dan punya penghasilan dan usaha. Maka kewajiban anaklah untuk membantu orang tuanya. Jangan bangga kita kalau orang tua kita dibantu orang lain kalau kita memang mampu terkecuali kita tidak mampu. Ingat 9 bulan 10 hari kita dikandung masa sekarang untuk memberikan makan juga kita tidak mampu tapi mengekspos di sosial media bisa, lebih baik uang membeli paket kuota itu diberikan untuk makan orang tua,” kata Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Pada kesempatan ini, turut hadir Sekretaris Daerah Tapteng, Kepala Dinas Kesehatan Tapteng, Kepala Pelaksana BPBD Tapteng, Kepala Dinas Kominfo Tapteng, Direktur RSUD Pandan, Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Setda Tapteng. (MH)