Tapteng, Demokratis
Kondisi akses infrastruktur jalan Muara Sibuntuon menghubungkan Desa Sibio-bio Kecamatan Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sangat memprihatinkan dan membahayakan.
Menurut keterangan seorang warga pak Pasaribu ketika dihubungi Demokratis, Jumat (22/11/2024) mengatakan bahwa pembangunan dan peningkatan jalan di Desa Muara Sibuntuon tergolong sangat lambat karena sudah puluhan tahun tak disentuh pembangunan.
Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Muara Sibuntuon Sellina Simangunsong, pembangunan ibarat jauh panggang dari api.
Jika pun ada pembangunan di desa tersebut hanya segelintir orang yang bisa menikmati, karena jalan yang dibangun untuk ke kebun kepala desa saja.
Dia mengatakan, pembangunan jalan tidak bisa dimanfaatkan dengan baik karena bangunannya cepat rusak dan diduga pembangunannya tidak maksimal dikerjakan dari dana desa.
“Jalan di desa ini selalu berlumpur ketika turun hujan. Kondisi itu sudah berlangsung puluhan tahun dan merupakan jalan menuju perumahan wargawarga. Kerusakan jalan menuai keluhan warga,” kata Pasaribu.
Hal senada juga disampaikan M. Siregar. Dia mengatakan, sudah lama jalan desa mereka mengalami kerusakan, akan tetapi tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah setempat melalui dinas terkait.
Padahal jalan desa itu merupakan jalan alternatif untuk kelancaran perekonomian masyarakat.
“Maksud dan tujuan kami supaya jalan di desa kami segera diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah demi kenyamanan warga dan tentunya para pengguna jalan, karena jalan ini adalah merupakan jalan penghubung ke Desa Sibio-bio,” ujarnya.
Selain jalan warga sangat membutuhkan perbaikan jembatan yang nyaris putus, karena kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan.
Kepala Desa Muara Sibuntuon Sellina Simangunsong ketika dikonfirmasi perihal kerusakan jalan dan jembatan di desa itu, enggan memberikan penjelasannya.
Amatan Demokratis di lapangan, kerusakan pada jalan penghubung itu jalan buruk hancur berantakan bahkan jembatan, pundasinya amblas tergerus aliran sungai juga jembatan rambin menghubungkan Desa Sibio-bio itu sulit dilalui pengguna jalan. Bahkan kayu papan rambin tersebut sudah lapuk. (MH)