Oleh Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH
Telah berkata Asy-Syibli,
“Apabila engkau menginginkan ketenangan bersama Allah, maka bercerailah dengan nafsumu.”
“Jika engkau telah merasakan nikmatnya pertemuan (wushlah) dekat dengan Allah SWT niscaya engkau akan mengerti rasa pahitnya perpisahan (Qathi’ah) jauh dari Allah Ta’ala”
Karena
Sesungguhnya berjauhan dari Allah SWT merupakan siksaan yang besar bagi AhliLlah (pecinta Allah) ta’ala.
Dan termasuk salah satu dari do’a Nabi SAW adalah,
اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيم وَالشَّوْق إِلَى لِقَائِكَ
“Allahummarzuqny ladzatan nadzari ilaa wajhiKal kariim, wasyauqu ilaa liqaa-ik”.
(Yaa Allah berikanlah kepadaku kelezatan dalam memandang wajah-Mu yang Mulia dan rasa rindu untuk bertemu dengan-Mu)
(Nashaaihul ‘Ibad Sh:8)
Semoga kita selalu mendapat pertolongan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aamiin.
Penulis Guru Besar UIN IB Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/Anggota Wantim MUI Pusat/Penasehat ICMI Sumbar/A’wan PB NU