Oleh Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH
Yahya bin Mu’adz ra. berkata,
“Meninggalkan dunia seluruhnya berarti mengambil akhirat seluruhnya.
Barangsiapa telah dapat meninggalkan dunia seluruhnya, maka ia telah mengambil akhirat seluruhnya,
dan
Barangsiapa yang mengambil dunia seluruhnya, maka ia meninggalkan akhirat seluruhnya.
Mengambil akhirat itu berarti meninggalkan dunia
Dan
meninggalkan dunia berarti mengambil akhirat.”
Keterangan:
“Dunia dan akhirat bagaikan dua orang istri yang dimadu.”
Bila cinta akan dunia berarti benci akan akhirat. Bila cinta akan akhirat berarti benci akan dunia.
Ingat
Yang dimaksud dengan dunia di sini adalah:
Segala sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan akhirat.
(Nashaaihul ‘Ibad Sh:14)
Semoga kita selalu mendapat pertolongan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aamiin.
Penulis Guru Besar UIN IB Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/Anggota Wantim MUI Pusat/Penasehat ICMI Sumbar/A’wan PB NU