North Charleston, Demokratis
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyambut baik gencatan senjata Hamas-Israel di Jalur Gaza yang mulai berlaku hari Minggu (19/1/2025), mengatakan ratusan truk memasuki daerah kantong pantai itu untuk membantu warga sipil.
“Hari ini senjata di Gaza telah berhenti bersuara,” kata Presiden Biden dalam sambutan singkatnya saat berkunjung ke North Charleston, Carolina Selatan, Reuters, Senin (20/1/2025).
“Kami memperkirakan beberapa ratus truk akan memasuki Jalur Gaza mungkin tepat saat saya berbicara,” lanjutnya.
Hari Minggu adalah hari terakhir Joe Biden menjabat. Presiden yang akan lengser itu mengatakan, kesepakatan gencatan senjata adalah salah satu negosiasi terberat yang pernah diikutinya, tetapi membela keputusannya untuk mendukung Israel selama berbulan-bulan serangan yang menewaskan hampir 50.000 warga Palestina di Gaza.
“Jalan menuju kesepakatan ini sama sekali tidak mudah, ini jalan yang Panjang,” kata Presiden Biden.
“Namun, kita mencapai titik ini hari ini karena tekanan yang dibangun Israel terhadap Hamas, yang didukung oleh Amerika Serikat,” tambahnya.
Diketahui, konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, saat kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel, menyebabkan 1.200 orang tewas dan 250 lainnya disandera, menurut perhitungan Israel.
Kemarin, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina sejak Oktober 2023 telah mencapai 46.913 orang. Sementara, korban luka-luka sebanyak 110.750 orang. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan, dikutip dari WAFA.
Sebagian besar warga sipil di Jalur Gaza telah mengungsi selama 15 bulan pemboman Israel yang bertujuan untuk melenyapkan militan Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. (IB)