Pakpak Bharat, Demokratis
Beredar foto- foto yang diunggah ke Media sosial Facebook terkait adanya satu Keluarga yang Tinggal diperladangan jauh dipermukiman warga dengan Kondisi Rumah Beratap Bambu dan Dinding Plastik Terpal.
Didalam postingan yang diunggah akun Facebook @Lajang  Shotingfhoto LionelSteven, yang sudah mendapat 719 reaksi like dari Netizen dan telah dibagikan sebanyak 280 kali, tampak pasangan suami istri bersama tiga anaknya tinggal di sebuah gubuk yang tidak layak huni dan disebutkan didalam Postingannya keluarga tersebut adalah warga dusun Ratar Desa Perpulungan , Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat yang tidak mendapat bantuan Apapun.
Dalam tampilan setatus Facebook dalam akun tersebut tertanggal 12 mei 2020 memposting :
“Warga desa perpulungen, dusun ratar, kecamatan kerajaan kab pakpak bharat.
Derita cibro / lespida br manik
3 anak
Tinggal dibawah hutan pungggur sangat jauh dari pemukiman warga  tidak dapat pkh, blt, kemensos,
Dengan kondisi rumah sangat memprihatinkan, mohon pak penegak hukum segera diusut , pak kadis sosial.
Ada apa dengan desa ini kok tidak terdata?
Naing tangis aku kalake”
Setelah ditelusuri Foto foto yang beredar di medsos, Kepala desa Perpulungan Amiruddin Habeahan, SE saat ditemui di Posko penanganan Covid-19 Desanya, Rabu (13/5/2020) membenarkan keluarga tersebut ( yang viral dimedsos red) adalah warga Desa Perpulungan kecamatan Kerajaan. Ia menyebut Keluarga tersebut sering berpindah-pindah tempat tinggal, sementara Kepala Keluarga Atas nama Derita Cibro itu bersama Istrinya Beru Manik dan Tiga anaknya terdaftar sebagai warga desa perpulungan sejak bulan Februari 2020 lalu.
“Benar keluarga itu memang warga Desa Perpulungan sejak bulan Februari 2020 yang lau, sekitar dua bulanlah keluarga tersebut terdaftar sebagai warga kita. Mereka ini sering berpindah-pindah tempat tinggal, seperti sebelumnya mereka tinggal Disinggabur (Kecamatan STTU Julu) setelah itu pidah ke Siempat rube dan Saat ini tinggal di Desa kami,â terang Kades.
Terkait Postingan yang beredar di Facebook yang mengatakan keluarga itu tidak mendapat bantuan, Kades mengaku mengesalkan Postingan itu karena tanpa melakukan koordinasi dengan pihaknya didesa itu sendiri dan membuat postingan yang tidak berimbang sehingga dianggap merugikan dirinya. Ia juga menyampaikan sudah berkali- kali meminta Fotocopy Kartu Keluarganya dari Orangtua yang Bersangkutan karena Fotocopy KK merupakan Salah satu syarat untuk bisa mendapatkan bantuan, Namun Orangtua yang bersangkutan tak kunjung menyerahkan yang diminta Pihak Desa tersebut.
“Saya juga mengesalkan Postingan yang berdar di facebook itu, yang membuat postingan itu tidak koordinasi dulu ke kita, sehingga dia tidak tau bagaimana kebenarannya. Dari awal Petugas kita dari desa sudah berkali- kali meminta Fotocopy KK yang bersangkutan, karena diduga Kepala keluarga tersebut ada keterbelakangan Mental KKnya ada sama orangtuanya yang tinggal didesa kami ini juga, namun baru semalam Fotocopy itu diserahkan ke kita,â imbuhnya lagi.
Kades Amiruddin juga menambahkan untuk bantuan yang akan diberikan kepada keluarga tersebut pihaknya telah merencanakan akan memberikan Bantuan Langsung Dari Desa. (Frengki Berutu)