Kota Tasikmalaya, Demokratis
Tergerak hati akibat pandemi Covid-19 yang masih berjalan mengakibatkan banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian, PHK dari tempat kerjanya dikarenakan diterapkannya program ‘di rumah saja’ sehingga roda perekonomian otomatis tersendat.
Digawangi Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kota Tasikmalaya melalui tema HIPMI Peduli menyalurkan ribuan paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dengan menggandeng Bank BJB dan Viman Alfarizi Ramadhan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra bertempat di Viman Alfarizi Ramadhan Center Jl BKR Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Sabtu (16/5/20200.
Reza Rizkichani Akbar Ketua BPC HIPMI mengatakan, pihaknya bersama-sama mengumpulkan sembako atau apa saja yang bisa dibantu bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Menurutnya bukan saja terdampak secara kesehatan, namun terdampak juga masalah sosial ekonomi.
“Sudah 2.000 paket sembako yang sudah kami distribusikan untuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Ada juga bantuan tambahan dari Husen anggota DPR Pusat Fraksi Partai Gerindra dan Bank BJB untuk disalurkan ke Kota/Kabupaten tersebut,” terangnya.
HIPMI sendiri, lanjut dia, memfokuskan bantuan ini untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 dari segi sosial dan ekonomi. Pihaknya juga akan melaksanakan program penyuluhan mulai belanja dari teman-teman terdekat lalu akan dipikirkan program apa yang akan dilakukan kemudian. Namun tidak menutup kemungkinan arahnya membantu UMKM baik dari segi promosi maupun pembiayaan.
HIPMI memandang Covid-19 ini, tambah dia, bukan hanya kesehatan melainkan dampak yang paling dikhawatirkan perihal sosial ekonomi setelah pandemi ini berlalu. “Kita bayangkan orang-orang terkurung di rumah tidak ada kegiatan ekonomi, walaupun ada sistem online namun hanya beberapa persen saja di Kota/Kabupaten Tasikmalaya ini,” urainya.
Dengan kondisi pandemi ini dirinya berharap Pemkot Tasikmalaya tetap melaksanakan program-program pembangunannya dan terus berjalan, karena di Kota Tasikmalaya proyek pemerintahan itu yang menggerakkan perekonomian diakui atau tidak selain dari industri kreatif seperti bordir, payung geulis dlsb.
“Harapannya lagi setelah pandemi ini berakhir pemerintah harus melaksanakan program-programnya yang terutama dari padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja,” imbuhnya lagi. (Eddinsyah)