Selasa, Juli 1, 2025

Dedi Mulyadi Tegaskan Program Barak Pelajar Bukan Pelatihan Militer

Bandung, Demokratis

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluruskan persepsi publik terkait program siswa tinggal di barak militer. Ia menegaskan bahwa program tersebut bukan pelatihan militer, melainkan pembinaan karakter, mental, dan kebugaran pelajar.

“Tidak ada pelatihan militer. Ini pembinaan yang tidak mereka dapat di lingkungan rumah,” ujar Dedi saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Menurut Dedi, program ini bertujuan membentuk kebiasaan hidup sehat dan disiplin di kalangan pelajar. Siswa akan dibina untuk menjauhi perilaku menyimpang seperti merokok, konsumsi alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan.

“Tujuannya agar mereka jadi anak-anak yang bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak pakai obat-obatan,” tegasnya.

Dedi memastikan bahwa kegiatan belajar tetap berjalan seperti biasa. Para siswa tetap mengikuti pelajaran sekolah, hanya saja mereka tinggal di barak militer atau kepolisian dengan jadwal harian yang lebih disiplin dan terstruktur.

Enggak ada problem. Mereka tetap belajar, gurunya tetap datang dari sekolah asal,” jelas Dedi.

Ia merujuk pada pengalamannya membina siswa di sekolah sepak bola Asad Jaya Perkasa, di mana para siswa tinggal di barak dan berhasil menjadi atlet profesional. Model serupa, kata Dedi, bisa diterapkan untuk membentuk karakter pelajar secara umum.

“Saya dahulu bikin sekolah sepak bola Asad Jaya Perkasa. Mereka tinggal di barak, dan sekarang jadi pemain nasional,” ungkapnya.

Selama di barak, siswa akan menjalani rutinitas harian yang disiplin. Mereka tidur pukul 20.00 WIB, bangun pukul 04.00 WIB, lalu melanjutkan kegiatan dengan olahraga, belajar, menjaga kebersihan, dan mengaji bagi yang muslim. Bahkan, siswa juga diajarkan berpuasa setiap Senin dan Kamis.

“Hari Senin sampai Kamis diajari puasa. Malam belajar ngaji. Kan bagus,” tutup Dedi. (IS)

Related Articles

Latest Articles