Ankara, Demokratis
Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki ingin menjadi tuan rumah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Istanbul atau Ankara.
Presiden Erdogan mengatakan, itu sejalan dengan keinginan untuk menjadikan Istanbul sebagai pusat diplomasi perdamaian.
Berbicara kepada wartawan setelah rapat kabinet di ibu kota Ankara, Presiden Erdoğan memuji perundingan antara Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Hari Senin.
“Keinginan terbesar saya bagi kedua belah pihak adalah mempertemukan Presiden (Rusia) Vladimir Putin dan (Ukraina Volodymyr) Zelensky di Istanbul atau Ankara — dan bahkan mempertemukan (Presiden AS) (Donald) Trump di pihak mereka, jika mereka setuju,” katanya, Selasa (3/6/2025).
Lebih jauh Presiden Erdogan mengatakan, Turki akan “mengambil langkah-langkah” untuk memfasilitasi pertemuan semacam itu.
Dikatakan olehnya, dirinya akan bergabung dengan para pemimpin dalam pertemuan tersebut, sehingga “kita dapat mengubah Istanbul menjadi pusat perdamaian.”
“Peran Istanbul dalam perundingan Rusia-Ukraina sangat penting. Itu menjadi titik balik,” kata Presiden Erdogan.
“Terlepas dari insiden kemarin, fakta pertemuan itu tetap berlangsung merupakan keberhasilan besar,” lanjutnya.
Presiden Erdogan menekankan, Turki terus memainkan peran utama dalam diplomasi perdamaian, memfasilitasi pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di wilayahnya.
“Kami melakukan upaya tulus untuk perdamaian yang dimenangkan kedua belah pihak. Sikap Turki sudah jelas sejak awal, kami tidak menginginkan perang. Kami tidak ingin melihat konflik dan penindasan di wilayah kami,” pungkasnya. (IB)