Selasa, Oktober 1, 2024

Ahli Ibadah Yang Bangkrut (Pailit) di Hari Kiamat

وَمَا خَلَقْتُاْلِْنَّوَاْلِْنْسَإَِّلَّلِي َعْبُدُونِQs. Adz – Dzariyat : 56

Artinya : ”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Amal ibadah selama hidup di dunia menjadi modal utama pada hari kiamat. Namun apa artinya jika ibadah yang telah dilakukan di dunia akhirnya sia-sia ketika hari kiamat.

“Disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam suatu hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim. Nabi Muhammad bertanya, tahukah kamu siapakah orang bangkrut?”

Para sahabat kemudian menjawab pertanyaan Rasulullah SAW bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang berdagang tapi tidak mendapatkan untung, dagangannya malah hilang.

Dia tidak punya dirham dan harta apapun.

Namun, bukan itu orang bangkrut yang dimaksud Rasulullah SAW. Orang yang bangkrut dari umatnya adalah orang yang datang di hari kiamat dengan memiliki amalan puasa, zakat, salat, dan ibadah yang lain. Akan tetapi, dia datang di hari kiamat dengan kondisi pernah memukul orang lain, mengambil harta orang lain, dan memaki orang lain.

“Sehingga orang yang dizalimi itu akan diberi dari kebaikannya dari orang ahli ibadah.  Anggap saja ustaz, kiai. Ahli ibadah itu diambil kebaikannya, diberikan kepada orang yang dizalimi. Semua orang yang dizalimi itu akan diberi kebaikan orang yang katanya ahli ibadah tadi.”

Tidak hanya kebaikannya terkuras, tapi orang yang katanya ahli ibadah itu juga mengambil kejelekan dari orang yang pernah dizalimi. Kemudian ditumpangkan kepadanya.

“Orang yang dizalimi kan punya dosa, diambil dosanya, diberikan kepada orang yang berbuat zalim. Sehingga orang yang katanya ahli ibadah itu masuk neraka. Subhanalla Ini yang perlu kita renungi. Hei ahli ibadah. Hei ahli sujud. Hel ahli umrah, ahli haji. Ketahuilah bahwa ada tanggung jawab dengan sesama manusia jika Anda lupa dan lalai. Ketahuilah amal baik Anda akan hilang begitu saja.”

Adapun redaksi lengkap hadis nabi mengenai orang yang bangkrut di hari kiamat ini adalah

قاَلَرَسُوْلُهللاِصَلَّى هللاُعَلَيْهِوَسَلَّمَأَتَدْرُوْنَمَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُفِي ْنَا مَنَّْلَدِرْهَمَلَهُوََّلَمَتَاعَ. sebagai berikut

ف َقَالَإِنَّالْمُفْلِسَمِنْأُمَِّتَِيَْْْتِى ي َوْمَالْقِيَامَةِبِصَالَةٍوَصِيَامٍوَزَكَاةٍوََيَْتِى قَدْشَتَمَهَذَا وَقَذَفَهَذَا

أَنْي ُقْضَمَا عَلَيْهِأُخِذَا مِنْخَطَاَيَهُمْفَطُرِحَتْعَلَيْهُِثَُّطُرِحَِفِالنَّارِوَأَكَلَمَالَهَذَا وَسَفَكَدَمَهَذَا وَضَرَبَهَذَا ف َي ُعْطَى هَذَا مِنْحَسَنَاتِهِهِفَإِنْفُنِيَتْحَسَنَاتُهُق َبْلَ

Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?”. Sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”. Sabda Nabi: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan

kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim)

Penulis adalah Guru Besar UIN Imam Bonjol Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/

Anggota Dewan Pertimbangan MUI Pusat, Penasehat ICMI Sumbar, A’wan PB NU

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles