Indramayu, Demokratis
Mengundurkan diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum atau Ketum Partai Golkar mendapatkan beragam respons dari sejumlah Dewan Pimpinan Daerah atau DPD. Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya dari tampuk kepemimpinan partai beringin itu pada Ahad (11/8/2024) pekan lalu.
Dengan mengundurkan diri Airlangga dari jabatannya saat ini mendapatkan beragam komentar dan tanggapan dari sejumlah DPD Golkar. Tanggapan dan komentar itu di antaranya didapatkan oleh Syaefudin selaku ketua di Dewan Pimpinan Daerah Golkar (DPD Golkar) sekaligus Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu (17/8/2024).
Syaefudin mengatakan, bahwa di DPD kota atau kabupaten pun belum bisa menyampaikan terkait mundurnya Airlangga. Sebab di DPP pun belum dapat menyampaikan alasan Airlangga mundur dari Ketum Golkar.
“Tetapi paling tidak ini hak pribadi pak Airlangga. Sebagaimana pak Airlangga menyatakan mundur dari Ketua Umum Golkar. Alasan pertama seperti yang disampaikan pak Airlangga pada saat itu, demi untuk stabilitas dan segala macam. Ada pun hal-hal lain, ya, saya tidak tahu. Kami Golkar tentunya menganggap hal biasa saja,” ungkap Syaefudin kepada demokratis melalui sambungan seluler.
Selanjutnya Syaefudin menambahkan, saat itu sudah dilakukan persiapan setelah terpilihnya Plt Ketua Umum Golkar, Agus Gumiwang, usai Airlangga resmi menyatakan dirinya mengundurkan diri dari jabatan ketum.
“Kemudian tanggal 20 itu dilaksanakan munaslub. Sebelumnya tanggal 19 itu kita DPD kabupaten dan kota hadir di Jakarta, kemudian di hari tanggal 19 itu ada namanya Rapimnas. Malamnya pembukaan, sekaligus besoknya, tanggal 20-nya itu sudah dipastikan ada ketua umum yang baru,” katanya.
Adapun kandidat kuat yang nantinya akan memimpin partai beringin itu terletak pada salah satu figur atau calon, yaitu Bahlil Lahadalia yang saat ini masih resmi menjadi Menteri Investasi Indonesia.
“Hari ini, per sore kemarin anginnya ada di satu figur atau calon, ya. Yang lain saya belum dengar. Yaitu pak Bahlil. Sementara ini, ya. Saya tidak tahu besok atau lusa siapa yang akan muncul. Untuk Indramayu nanti akan rapat terbatas pimpinan untuk membawa dukungan kepada siapa yang mungkin dianggap layak dan pas untuk memimpin ketum Golkar ke depan,” tuturnya.
Lebih lanjut Syaefudin mengatakan, dengan mengundurkan diri Airlangga sebagai Ketum Golkar dianggap tidak akan mempengaruhi internal di DPD Golkar Kabupaten dan Kota di saat momen politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun ini.
“Tidak ada, tidak ada. Tetap mantap hari ini, kemudian kaitan dengan kondisi di daerah ini kan kaitan menjelang pilkada, ya. Pertama, bagaimana harapan nanti rekomendasi bisa keluar pada saat setelah ketua terpilih oleh munaslub itu,” jelasnya. (RT)