Sabtu, Januari 4, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Akhir Tahun 2024, LDII Lakukan Pembinaan Generasi Muda

Padangsidimpuan, Demokratis

DPD LDII Kota Padangsidimpuan dengan DPD LDII Kabupaten Tapanuli Selatan, melakukan kegiatan rutinitas tahunan yang dijadwalkan di akhir tahun dengan maksud agar generasi muda LDII tersebut tidak terpengaruh dari arus pergaulan laki-laki dan perempuan yang semakin bebas di zaman akhir ini.

Di pembukaan acara pembukaan pengajian diawali dengan sekelumit uraian singkat tentang zaman akhir yang disampaikan oleh Ust. Abdul Azies Nauli Hasibuan selaku MC bahwa hari berganti hari waktu pun terus berlalu, tidak terasa mendekati 2025, dan akan meninggalkan tahun 2024 yang tanpa terasa akan kita tinggalkan.

“Insya Allah, zaman pun semakin berubah dan semakin canggih serta teknologi bisa kita dapatkan dengan sangat mudah. Itu lah zaman sekarang. Tapi tahukah anda bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Tidak akan datang suatu tahun, kecuali tahun sesudahnya akan lebih jelek dari tahun sebelumnya”. (HR. Bukhori),” demikian disebut Ust. Abdul Azies dalam Pembukaan Acara Pengajian Akhir Tahun 2024 di Masjid Al- Mansyurin Desa Rimbasoping, Selasa (31/12/2024).

Lebih lanjut disampaikan, “Bertambahnya tahun maka semakin jeleklah tahun itu (dipandang dari sisi agama), jeleknya bukan dalam konteks duniawi seperti perkembangan teknologi melainkan moral dan akhlak yang semakin rusak, kitapun tahu orang orang zaman dulu ketika bergaul masih malu-malu apalagi bergaul dengan yang berbeda jenis, ta’dzim seorang anak kepada orang tua juga sudah berbeda, dan sekarang sudah banyak anak-anak yang melakukan kegiatan kedewasaan, hal tersebut menunjuk bahwa kerusakan moral dan akhlak telah terjadi”.

Acara selanjutnya Pembacaan Ayat Suci Al-Quran dalam Surat Al Baqoroh yang disampaikan oleh Ust. Yogi Harahap, kemudian dilanjutkan pengarahan/nasehat dari Drs. H. Sahru Romadona Siregar selaku Ketua DPD LDII Kota Padangsidimpuan dalam paparannya menyampaikan bahwa peserta yang ikut dalam pengajian akhir tahun ini sekitar 90-an orang di usia 15 tahun hingga 26 tahun yang berbeda pekerjaan, namun rata–rata adalah mahasiswa–pelajar, kemudian disampaikan bahwa : Di akhir tahun 2024 ini kita harus banyak banyak berdoa seperti Doa nabi Muuhammad SAW  yakni : Allohumma Inni A`uzdubika min Syarii Sam`ii, wa min syarri bashoro, wa min syarii Lisanii, wa minsyarii Qolbii wa minsyarri Maniyyii (HR. Abu Dawud) yang artinya : Ya Alloh, minta lindung aku dari jeleknya pendengaranku, penglihatanku, ucapanku, jeleknya hatiku dan jeleknya maniku.

Upaya-upaya agar jauh dari perbuatan maksiat :

  1. Meningkatkan kefahaman dan ketaqwaan
  2. Memperbanyak mengaji Al-Quran dan Al Hadist
  3. Hobbi mendengar nasehat
  4. Bergauldengan orang-orang yang sholih-sholihah
  5. Meningkatkan Taqorrub Ilalloh
  6. Menghindari, meremehkan perbuatan-perbuatan dosa
  7. Tidak menyentuh orang yang bukan mahromnya
  8. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahromnya (nyepi)
  9. Menyibukkan diri dengan kegiatan positif serta menjauhi perbuatan lahan.

Selanjutnya Kepada Pemuda/Remaja LDII agar terus menjadi orang yang faqih, alim, berbudi luhur dan mandiri dan di samping itu harus selalu menghormati kedua orang tua.

Di akhir acara adalah penyampaian nasehat olah Ust. H. Imam Rusdy Tanjung dari Desa Hutakoje, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dalam mana nasehatnya bahwa: ”Ada tiga golongan, Allah SWT tidak melihat mereka pada hari kiamat, yakni: 1. Orang yang durhaka kepada kedua orang tunya, 2. Perempuan yang menyerupai laki-laki dan 3. Orang yang dayus, dann ada tiga golongan oaring yang tidak masuk ke dalam sorga yakni: Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, 2. Orang yang membiasakan minum khamar yang ketiga adalah Orang yang suka mengungkit-ungkit (ngundat-undat) pemberiannya. (HR. Annasaai ), lalu hadis itupun diterangkan secara rinci oleh Ust. H. Rusdy Tanjung.

Di sela-sela acara, wartawan mempertanyakan soal, kenapa jamaah pengajian ini tidak ada orang yang merokok, maka Ust. Uba Nauli Hasibuan, S.H. mengatakan bahwa memang warga LDII ini membuat suatu larangan untuk tidak merokok kalau ada acara-acara pengajian di lintas cabe rawit, pra remaja-remaja hingga dewasa. “Ya.. karena orang tua tidak merokok, maka anak-anaknya pun tidak merokok,” tegas Uba. (Abdullah Taufieq)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles