Tapteng, Demokratis
Akses jalan Desa Pargaringan yang merupakan jalan penghubung utama ke Desa Simarpinggan Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kondisinya sangat memprihatinkan, dikarenakan rusak parah bahkan badan jalan tersebut telah bertahun-tahun lamanya mengalami kerusakan parah, seolah-olah ada pembiaran oleh Pemkab Tapanuli Tengah.
Akibat kerusakan badan jalan ini, sehingga warga kesulitan ketika melintas, baik menggunakan sepeda motor maupun kenderaan roda empat, apalagi saat musim penghujan, tampak banyak genangan air pada lubang jalan aspal yang telah rusak.
Robinter Situmeang yang akrap disapa Pak Robin warga setempat yang sering melintasi ruas jalan tersebut kepada Demokratis, Kamis (21/11/2024), mengatakan bahwa jalan Desa Pargaringan bukan hanya menghubungkan Desa Simarpinggan tetapi jalan ini menghubungkan beberapa desa dan Kelurahan P.O Hurlang.
“Kondisi badan jalan Pargaringan ini sudah seharusnya dilakukan perbaikan oleh pemerintah setempat,” tegas Robin seraya juga mengatakan, upaya tersebut semestinya secepat mungkin dilakukan perbaikan sebelum ada korban jiwa yang melintasi jalan tersebut.
Menurutnya, hampir semua badan jalan hancur berantakan dan meresahkan warga yang melintas, dan tidak tertutup kemungkinan bagi pengguna sepeda motor yang kurang hati-hati bisa terjatuh akibat terperosok lubang pada badan jalan yang dimaksud.
Hal senada juga dikatakan Harapan Situmeang menuturkan bahwa kondisi jalan Desa Pargaringan sudah puluhan tahun kupak kapik.
Di sepanjang jalan kini hanya terlihat baru-batu koral, lubang besar menganga sehingga sangat mengganggu pengguna jalan khususnya masyarakat di sini yang sebahagian besar petani.
“Seingat saya jalan ini pernah diaspal lapen 28 tahun silam, akan tetapi perbaikan jalan tersebut tidak bertahan lama dan kembali rusak. Kerusakan sudah berlangsung sekira 24 tahun, sepertinya infrastruktur di desa kami jauh ketinggalan di bandingkan kecamatan lainnya yang sebagian besar ruas jalan kondisinya rusak dan memprihatinkan,” lanjutnya.
Lebih jauh dikataka bahwa tolak ukur kemajuan perekonomian masyarakat tidak bisa terlepas dari dukungan infrastruktur jalan. Jika infrastruktur tidak di benahi, mustahil suatu daerah mengalami kemajuan.
“Sangat tepat diibaratkan daerah kami ini yang terkenal sebagai daerah penghasil karet dan durian sekaligus terkenal dengan kondisi jalan yang kupak kapik,” sebutnya tersenyum kecut.
Karena itu, Harapan Situmeang, pemerintah daerah mimelalui Dinas PU untuk dapat turun ke lapangan melakukan pengecekan sehingga dapat melakukan perbaikannya.
“Jangan menunggu ada korban jiwa baru dilakukan perbaikan,” tegasnya. (MH)