Depok, Demokratis
SDN Pondok Cina 1 dipasangi sejumlah karangan bunga dari para simpatisan dan warga setelah rencana relokasi ditunda. Dukungan atas keprihatinan konflik SDN Pondok Cina 1 terus berdatangan dari berbagai kalangan. Sejumlah karangan bunga mulai memadati tembok pagar sekolah tersebut.
Sedikitnya ada empat karangan bunga yang terpampang di tembok sekolah SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok. Karangan bunga ini mulai berdatangan setelah Pemerintah Kota Depok memutuskan menunda pembangunan Masjid Raya dan relokasi SDN Pondok Cina 1.
Tertulis jelas dalam karangan bunga tersebut, merupakan bentuk dukungan dan semangat atas perjuangan orang tua siswa dalam mempertahankan pendidikan. Karangan bunga tersebut pun menyita perhatian pengendara yang melintas hingga memperlambat laju kendaraannya.
Orang tua murid, Hendro mengatakan, sebagian besar karangan bunga tersebut dikirim dari ILUNI Universitas Indonesia dari berbagai fakultas.
“Iya sebagai bentuk dukungan ya. Mereka mereka (Iluni UI) ada yang pernah sekolah di sini, jadi merasakan sedihnya sekolah ini akan digusur,” katanya.
Sebelumnya, Pemkot Depok secara resmi menunda relokasi SDN Pondok Cina 1 yang lahannya akan dipergunakan untuk pembangunan Masjid Raya. Informasi ini diterima dengan gembira oleh para orang tua murid SDN Pondok Cina 1 usai menghadiri rapat diskusi antara Pemkot Depok dengan orang tua murid terkait konflik relokasi SDN Pondok Cina 1 di Balai Kota, Depok, Rabu (14/12/2022).
Dalam rapat tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan secara resmi menunda pembangunan Masjid Raya di lahan Sdn Pondok Cina 1. Proses belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1 akan kembali normal dan siswa yang telah berpindah belajar di SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5 dibolehkan kembali untuk belajar di SDN Pondok Cina 1.
Pernyataan terkait penundaan pembangunan Masjid Raya dan relokasi SDN Pondok Cina 1 disampaikan secara resmi oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris melalui akun media sosialnya. (Tlb)