Senin, Oktober 28, 2024

Anggap Remeh Serangan Israel, Iran: Cuma Sebabkan Kerusakan Kecil

Teheran, Demokratis

Iran menganggap remeh serangan Israel terhadap target militer mereka pada Sabtu (26/10/2024), seraya mengatakan serangan itu hanya menyebabkan kerusakan terbatas.

Dalam sebuah pernyataan Minggu (27/10/2024), Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan Israel itu serta menyebut mereka punya ‘hak dan kewajiban’ untuk membela diri. Meski demikian, Iran juga mengakui tanggung jawab mereka terhadap perdamaian dan keamanan regional.

Ini merupakan sebuah pernyataan yang lebih mendamaikan daripada setelah serangan eskalasi sebelumnya.

Sementara itu, pihak militer Iran mengatakan pesawat tempur Israel menggunakan hulu ledak yang sangat ringan untuk menargetkan sistem radar perbatasan di provinsi Ilam, Khuzestan, dan sekitar Teheran.

“Pesawat musuh dicegah memasuki wilayah udara negara itu… dan serangan itu menyebabkan kerusakan terbatas,” kata staf gabungan militer Iran dalam pernyataan resminya seperti dikutip CNBC International, Minggu (27/10/2024).

Seorang pejabat Iran mengatakan kerusakannya ‘sangat minimal’ tetapi menambahkan bahwa beberapa pangkalan Garda Revolusi di dalam dan sekitar Teheran juga terkena dampak.

Sejumlah situs berita Iran menayangkan rekaman penumpang di Bandara Mehrabad Teheran, yang tampaknya dimaksudkan untuk menunjukkan jika serangan Israel hanya memiliki dampak kecil.

David Albright, mantan inspektur senjata nuklir PBB, mengatakan citra satelit komersial beresolusi rendah terlihat menunjukkan bahwa satu serangan Israel menghantam kompleks militer Parchin yang luas di dekat Teheran, merusak tiga bangunan, termasuk dua tempat bahan bakar padat dicampur untuk mesin rudal balistik.

Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat pesat sejak serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel oleh Hamas yang didukung Iran, meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas yang dapat menyeret kekuatan global dan membahayakan pasokan energi dunia.

Puluhan jet tempur Israel pada Sabtu menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar terhadap pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan di Iran barat. Hal ini diungkapkan oleh militer Israel.

Serangan ini adalah pembalasan atas serangan Iran pada 1 Oktober terhadap Israel dengan sekitar 200 rudal balistik, dan Israel memperingatkan musuh bebuyutannya yang bersenjata lengkap untuk tidak membalas setelah serangan terakhir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya memilih target di Iran berdasarkan kepentingan nasional mereka, bukan berdasarkan apa yang ditentukan oleh AS. Hal ini dinyatakan Netanyahu setelah seruan Presiden AS Joe Biden untuk melakukan de-eskalasi serangan.

 

Indonesia Kutuk Serangan Israel

Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, secara tegas mengutuk serangan militer Israel terhadap Iran.

“Peningkatan dan perluasan konflik ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan menunjukkan pengabaian hukum internasional sepenuhnya oleh Israel,” demikian pernyataan resmi Kemlu RI.

Kementerian yang kini dipimpin oleh Menlu Sugiono itu meminta semua pihak menahan diri semaksimal mungkin, serta menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan menimbulkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan.

“Indonesia menegaskan kembali bahwa pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina tetap menjadi akar permasalahan konflik di Timur Tengah dan bahwa pewujudan negara Palestina yang merdeka dalam kerangka Solusi Dua Negara merupakan satu-satunya cara untuk ciptakan perdamaian di kawasan,” tegas Kemlu RI.

Disebutkan juga bahwa Indonesia telah mendesak Dewan Keamanan PBB menjalankan tanggung jawabnya sesuai Piagam PBB untuk menghentikan segera semua bentuk kekerasan yang dilakukan Israel, termasuk tindakan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza dan serangan terhadap pasukan UNIFIL

“Indonesia juga menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut guna mengakhiri pendudukan ilegal tersebut,” lanjut pernyataan Kemlu RI.

Selain Indonesia, sejumlah negara lain seperti Arab Saudi, Oman, Malaysia, Pakistan, Uni Emirat Arab (UEA) hingga Irak juga mengecam serangan Israel tersebut.

Serangan Israel terjadi setelah sebelumnya pasukan Zionis berjanji akan membalas Iran atas serangan rudal 1 Oktober, yang merupakan serangan langsung kedua dari Teheran kepada musuh bebuyutannya. (IB)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles