Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anggaran Program Matching Fund Kemendikbudristek Naik 6 Kali Lipat Jadi Rp1,5 T

Jakarta, Demokratis

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) telah menyiapkan penambahan anggaran untuk program Matching Fund senilai Rp1,5 triliun untuk 2022 mendatang.

Sekretaris Ditjen Diktiristek, Paristiyanti Nurwardani menuturkan, tahun ini, anggaran untuk program Matching Fund senilai Rp250 miliar. Namun, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim akan menaikan anggaran Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) itu menjadi Rp1,5 triliun.

Program Matching Fund merupakan kesempatan bagi perguruan tinggi untuk mendapatkan pendanaan jika berhasil melakukan kolaborasi dan kemitraan dengan industri, dan membangun inovasi yang berdampak bagi masyarakat luas.

Paristiyanti menyebutkan, kenaikan anggaran ini merupakan hasil komunikasi intensif Mendikbudristek dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, yang didukung oleh Presiden Joko Widodo.

“Mendikbudristek begitu baik komunikasi dengan Menkeu dan Presiden Jokowi, maka selalu didukung programnya. Kami mohon kepada insan dikti (pendidikan tinggi, red) yang dapat program Matching Fund, buktikan bahwa bapak dan ibu melakukan pengembangan ekosistem kerja sama yang baru dan profitable,” kata Paristiyanti dalam kegiatan ‘Sosialisasi PKKM dan Kedaireka’ baru-baru ini.

Paristiyanti menuturkan, peningkatan anggaran ini karena program Matching Fund mendapat respons yang sangat baik dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk bekerja sama dengan Ditjen Diktiristek melalui platform Kedaireka.

Kedaireka adalah rumah virtual bersama DUDI dan insan perguruan tinggi terutama dosen yang bisa melakukan kerja sama untuk hilirisasi hingga melahirkan inovasi baru berupa produk atau jasa baru.

Menurut Paristiyanti, program ini sejalan dengan misi pemerintah bangga buatan Indonesia (BBI). Untuk itu, kehadiran rumah digital Kedaireka mendukung penuh inovasi anak bangsa untuk menciptakan produk dan jasa baru untuk peningkatan akselerasi pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19.

“Jadi sebenarnya persiapan 2022 yang mungkin kita akan memberikan lebih banyak lagi Matching Fund kepada insan perguruan tinggi. Saya perlu sampaikan bahwa Matching Fund pada 2021 itu sebanyak Rp250 miliar yang diminati lebih dari 1.200 industri sudah siap sharing senilai Rp1,4 miliar,” katanya.

Paristiyanti menyebutkan, dengan anggaran senilai Rp250 miliar, hanya 427 proposal yang dipilih. Program Matching Fund merupakan kesempatan bagi perguruan tinggi untuk mendapatkan pendanaan, jika berhasil melakukan kolaborasi dan kemitraan dengan industri, dan membangun inovasi yang berdampak bagi masyarakat luas.

Paristiyanti juga mengatakan, Matching Fund bukan satu-satunya program yang mengalami kenaikan anggaran tahun depan. Anggaran program PKKM lainnya, Competitive Fund juga mengalami kenaikan anggaran.

Dikatakan, dukungan dana ini bertujuan untuk mendorong perguruan tinggi melakukan akselerasi mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) itu, dibiayai sebanyak Rp500 miliar. Tahun depan, angkanya meningkat hingga Rp2,1 triliun.

“Kemungkinan besar akan diberikan berbagai macam akselerasi untuk implementasi Kampus Mengajar dan program magang, serta studi banding bersertifikat khusus dengan dunia digital,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, 8 IKU tersebut adalah Lulusan Mendapatkan Pekerjaan yang Layak, Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus, Dosen Berkegiatan di Luar Kampus, Praktisi Pengajar di Kampus, Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat, Program Studi Bekerja sama dengan Mitra Kelas Dunia, Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif, dan Program Studi Berstandar Internasional. (Djoni)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles