Jakarta, Demokratis
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Zulfikar Arse Sadikin menilai, sistem pemilu proporsional tertutup lebih cocok untuk pemilu yang digelar serentak. Sebab, dengan sistem pemilu tertutup ini akan memudahkan pemilih.
Secara teoritik, sistem tertutup itu lebih kompatibel dengan keserentakan pemilu.
“Menurut teoritik sistem proporsional tertutup itu lebih kompatibel dengan keserentakan pemilu. Hanya agar kompatibel harus ada syarat yakni, demokratisasi di internal partai dalam rekrutmen,” sebut Zulfikar Arse Sadikin, Kamis (4/11/2021).
Tidak hanya itu, agar lebih kompatibel, Zulfikar mengisyaratkan harus adanya partisipasi publik (konstituen) di dalam menentukan calon-calon legislatif.
Ia tidak menampik dengan sistem proporsional terbuka akan memberikan jaminan rakyat bebas berkuasa atas dasar pilihan diri sendiri. Namun di sisi lain, selain munculnya publik figur tiba-tiba, jual-beli suara akan semakin marak.
“Kalau saya ditanya soal evaluasi sistem pemilu, aspek aktor dan manajemen pemilu harus diperbaiki,” ujarnya.
Terkait belum ditentukannya hari H pemilu serentak 2024, sebagai kepanjangan parpol, Anggota Komisi II DPR RI mengikuti keputusan partai masing-masing
“Keputusannya kan berada pada Pemerintah, KPU dan pimpinan parpol,” tukasnya. (Erwin Kurai Bogori)