Banyuwangi, Demokratis
Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi menerima kunjungan anggota Komisi V DPR RI, Ir. Sumail Abdullah dalam rangka monitoring dan evaluasi serta peninjauan fasilitas sarana pendidikan yang dimiliki API Banyuwangi, Sabtu (23/7/2022) lalu.
Acara yang digelar di Ruang Rapat Gedung Operasional II ini dibuka oleh Kepala Bagian Administrasi Akademik, Umum, dan Fasilitas Pendidikan, Parjan, S.Si.T, MT serta didampingi oleh para CEO API Banyuwangi antara lain adalah Plt. Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik & Ketarunaan, Adolf Andrea Marantika, S.ST, MM, Plt. Kepala Sub Bagian Fasilitas Pendidikan, Suherman, S.Sos, M.Si, serta para Kepala Unit yang turut hadir.
Di kesempatan ini, disampaikan kondisi API Banyuwangi beserta perubahan organisasi yang telah dilalui kepada anggota Komisi V DPR-RI. Komisi merupakan salah satu Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang bersifat tetap dan jumlahnya ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan Tahun Sidang. Ruang lingkup dan pasangan kerja Komisi V yaitu Infrastruktur, Transportasi, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, dan Pencarian dan Pertolongan.
“Saya turut bangga terhadap lembaga pendidikan di Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi dalam rangka mencetak sumber daya yang berkualitas di bidang penerbangan. Satu hal yang menjadi perhatian saya, adanya pesawat seaplane yang satu-satunya di lembaga pendidikan penerbangan di Indonesia yang baru ada di Banyuwangi. Saya kira ini adalah sebuah terobosan dalam rangka pemenuhan kebutuhan konektivitas antar pulau di Indonesia,” jelas Sumail Abdullah, anggota Komisi V DPR RI.
Menuruntya, mitra kerja Komisi V DPR RI yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
“API Banyuwangi berpotensi untuk mengembangkan program untuk mencetak pilot seaplane maupun aero tourism perlu ditambahkan lagi pesawat seaplane yang lebih besar lagi, mengingat luasnya wilayah perairan yang berada di kepulauan Indonesia juga berpotensi untuk pengembangan bandar udara perairan (water aerodrome),” pungkasnya. (PW)