Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Perbatasan Tapteng Dijaga Ketat

Tapteng, Demokratis

Pasca meninggalnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, EK (32), asal Kota Padang Sidimpuan, Sabtu (4/4) pagi, Bupati Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara,  Bakhtiar Ahmad Sibarani, menginstruksikan kepada Gugus Tugas percepatan penanggulangan bencana wabah penyakit akibat virus corona, untuk melakukan penjagaan dan pengawasan di seluruh pintu masuk ke Kabupaten Tapanuli Tengah.

Penjagaan dan pengawasan dilakukan di perbatasan oleh pihak terkait baik Polri, TNI, Satpol PP, BPBD dan Dinkes. Semua pintu masuk menuju Tapteng akan dijaga 24 jam penuh. Tim akan bertugas mencek suhu tubuh para penumpang dan kendaraan yang ditumpangi akan disemprot cairan disinfektan

“Semua pintu masuk kita jaga 24 jam. Penumpang akan disuruh turun dan dicek suhu tubuhnya, disuruh cuci tangan dan kendaraannya disemprot cairan disinfektan,” kata Bakhtiar, Sabtu malam (4/4).

Kepada masyarakat Tapteng yang pernah berhubungan dan bersentuhan langsung dalam dua minggu terakhir dengan korban PDP Covid-19 asal Kota Padang Sidimpuan tersebut, Bakhtiar menghimbau agar segera melapor ke Gugus Tugas percepatan penanggulangan bencana wabah penyakit akibat virus Corona, rumah sakit ataupun petugas kesehatan terdekat.

“Dengan meninggalnya seorang pasien PDP asal Padang Sidimpuan yang nota bene pekerjaan beliau adalah menjual pakaian dan farfum, yang pelanggannya menurut informasi ada di Sibolga dan Tapteng, dengan segala hormat kami bermohon agar segera melapor ke Dinas Kesehatan, rumah sakit ataupun petugas kesehatan terdekat,” himbau Bakhtiar.

Pemeriksaan kesehatan dan penyemprotan cairan disinfektan warga yang memasuki wilayah Tapteng di perbatasan Tapanuli Selatan. Foto diambil Minggu (5/4/2020).

Ia berharap, masyarakat Tapteng dan Kota Sibolga yang pernah bersentuhan dan berhungan langsung dengan almarhumah dalam dua minggu terakhir, untuk mengaku jujur dan tidak perlu takut mengakuinya. Covid-19 bukan penyakit yang harus disembunyikan dan juga bukan penyakit yang jadi cemohan orang.

“Tidak perlu takut ataupun malu. Jika kita takut dan malu, resiko besar, bisa kena teman, saudara dan tetangga sendiri. Sayangi diri kita, sayangi tetangga kita. Saudara akan mulia jika melaporkannya,” ucapnya.

Menurut Bakhtiar, semakin lama warga mendiamkan bahwa ia pernah berhubungan ataupun bersentuhan langsung dengan almarhumah korban, maka akan semakin tidak terdeteksi apakah orang tersebut terpapar virus Corona atau tidak. Bahkan kemungkinan terpapar virus corona semakin terbuka luas.

“Jika nanti hasilnya negatif, sudah barang tentu kehidupan kita tenang. Atas nama Bupati Tapanuli Tengah sekali lagi saya bermohon, saudara-saudara yang ada bersentuhan langsung dengan almarhumah, agar segera melaporkannya,” tukas Baktiar, sembari menyebutkan nomor selluler Gugus Tugas Dinas Kesehatan, 0852 7040 7878.

Sebagaimana diketahui, satu orang pasien berstatus PDP Covid-19 asal Kota Padang Sidempuan yang dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan, meninggal saat masih dalam perjalanan, Sabtu (4/4/2020) pagi. PDP Covid-19 yang sempat melakukan “live” di akun facebook miliknya ini meninggal di daerah Tebing Tinggi, sebelum sampai di  Kota Medan.

Dalam siaran “live” berdurasi 1 menit 41 detik, pasien yang diketahui dalam keadaan hamil 24 minggu itu mengeluhkan pelayanan RSUD Kota Padang Sidempuan. Pada dinding akun facebook miliknya, dia juga menceritakan tentang kondisinya yang semakin memburuk dan meminta kepada Walikota Padang Sidempuan untuk segera merujuknya ke rumah sakit yang ada di Kota Medan. (MH)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles