Karawang, Demokratis
Pelaksanaan vaksinasi di wilayah Kabupaten Karawang beberapa hari ini sudah berjalan di sejumlah lokasi. Seperti di lapangan bola Singaperbangsa dan juga di area Pemkab Karawang.
Menurut informasi setiap harinya 2.000 orang warga masyarakat mengikuti kegiatan vaksinasi yang didaftarkan melalui sistem online. Sayangnya pelaksanaan vaksinasi malah menimbulkan kerumunan karena warga yang mengantre jumlahnya tidak sedikit.
Hebatnya dari pantauan Demokratis, Jumat (13/8/2021), pengamanan pelaksanaan vaksinasi di area Pemda oleh TNI dilengkapi dengan bedil atau senjata. Warga masyarakat yang mau vaksin tersebut bisa disebut sangat berjubel sehingga menimbulkan kerumunan.
Warga yang menunggu giliran panggilan tampak berdiri cukup rapat. Selain itu, tidak ada tampak petugas yang mengatur agar mereka tetap mentaati protokol kesehatan terutama untuk menjaga jarak. Hal ini bisa terjadi penularan Corona-19, karena tidak menerapkan protokol kesehatan yang sesungguhnya.
Pihak terkait diharapkan supaya lebih tegas di lapangan agar jangan terjadi kerumunan seperti yang disaksikan oleh Demokratis. Dari pengamatan setiap hari jumlah masyarakat yang datang sangat berjubel bagaikan pergi ke pesta. Kendaraan roda dua mendominasi tempat parkiran dari sejak pagi hingga petang hari.
Ada beberapa keluhan masyarakat hal vaksinasi di Karawang, karena untuk mendapatkan vaksinasi harus mendaftar dulu melalui online dan bukan serta merta datang kemudian divaksin.
“Vaksinasi di Karawang ribet, pak. Yang pertama sesuai dengan kuota. Kedua setelah mendaftar melalui online tidak langsung divaksin harus menunggu waktu. Kalau di daerah lain seperti di Jakarta, Bekasi, datang daftar langsung divasin,” kata sejumlah masyarakat mengeluh.
Menurut infomasi di lapangan pendaftaran online itu untuk mengantisipasi kerumunan. Tapi realitanya terjadi pula kerumunan. Sangat ironis memang. (JS)
