Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Arab Saudi dan Budaya Keterbukaan

Arab Saudi memandang perlu budaya keterbukaan. Apa contohnya? Mengapa perlu budaya keterbukaan? Meminjam kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi menyatakan bahwa Arab Saudi sama berbudaya keterbukaan dengan negara lain. Seperti wanita punya kebebasan untuk menyetir kendaraan sendiri di luar rumah. Pengaruh budaya luar tidak bisa ditolak sama sekali.

Lebih lanjut Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi mengatakan, itu sebuah keniscayaan karena Arab Saudi merupakan dunia yang mengalami perubahan karena pengaruh dari luar. Begitu pula Saudi, katanya pada konferensi pers di Kedutaan Arab Saudi di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/2/2022).

Demikian disampaikan sang Duta Besar seperti dikutip harian Republika 21 Februari 2022. Merupakan penjelasan dari pemerintahnya. Terutama mengenai Undang-Undang Dasar di Arab Saudi.

Pokok persoalan yang disampaikan Duta Besar Arab Saudi merupakan amandemen terhadap Undang-Undang Dasar. Atau prinsip masyarakat Arab Saudi yang sebelumnya amat ketat terhadap masyarakatnya. Kecuali untuk dua lokasi khusus Mekkah dan Madinah.

Yang lain seperti Natal, Valentine, Hari Raya Imlek, menyetir sendiri bagi wanita di luar rumah dan sebagainya sudah berlaku umum seperti negara lain.

Apa yang menjadi kebijakan pemerintah di bawah Pemerintah King Salman, yang domotori kekuasaan yang diberikan terhadap Putra Mahkota Raja Salman tidak lain dari budaya keterbukaan Arab Saudi. Ini menjadi negara dunia yang maju terbuka. Seperti yang tercantum dalam Visi 2030.

Seperti kata Duta Besar Arab Saudi, ia bangga menjadi negara yang beridentitas Islam. Di sini tidak pernah garis dilewati (prinsip yang tidak pernah dilaggar).

“Itu terkait dengan identitas Islam yang merupakan identitas kami,” katanya.

Dari perspektif Indonesia, yang dicanangkan oleh Pengeran Mohammad Bin Salman dalam Visi 2030-nya menjadikan negara Arab Saudi yang terbuka adalah negara yang diharapkan. Yaitu negara Islam yang dapat sejajar dengan negara dunia yang lain. Maju dalam teknologi, maju dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dengan identitas yang maju maju juga.

Akhirnya kita doakan agar Pengeran Mohammad Bin Salman sukses membangun Arab Saudi. Membangun satu masyarakat yang maju. Di segala bidang. Ilmu teknologi, informasi termasuk mempertankan identitas. Semoga. Amiin.

Jakarta, 22 Februari 2022

*) Dr Masud HMN adalah Pengurus Hubungan Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles