Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Aria Bima Putuskan Garuda dan Krakatau Steel Dapat Hutang 3 Triliun dan 8,5 Triliun

Jakarta, Demokratis

Akhirnya proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera akan dilanjutkan kembali yang ditujukan untuk memperpendek jalur distribusi barang dan mobilitas warga agar lebih cepat dan efisien, yang sebelumnya hanya dibangun dari Bakauheni Lampung sampai Palembang.

“Kami nanti akan mengawasi penggunaannya sesuai dengan yang diusulkan Menteri BUMN,” kata Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima seusai rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang membahas penyertaan modal negara, PMN, dan hutang BUMN di Gedung DPR, Jakarta Rabu (15/7/2020).

Dalam rapat kerja yang berlangsung hingga sampai sore. Dua instansi yakni Menteri BUMN dan Komisi VI DPR memutuskan menyetujui penyertaan modal negara PMN sebesar Rp 7,5 triliun untuk PT Pesero Hutama Karya BUMN milik pemerintah yang mengerjakan jalan tol Trans Sumatera.

“Yang penggunaannya akan dimanfaatkan untuk konstruksi dan pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan jalan tol pada tahun anggaran 2020,” ujar Aria Bima.

“Untuk selanjutnya, hasil keputusan rapat hari ini akan dibawa ke dalam rapat kerja Badan Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan sebagai bendahara negara,” kata Aria.

Sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2020 yang mengatur pemulihan ekonomi nasional saat Covid-19, pemerintah telah mengalokasikan stimulus ekonomi yang diprioritaskan untuk usaha kecil dan BUMN milik pemerintah.

“Dalam implementasinya kami akan mengawasi sesuai dengan yang diusulkan perusahaan PT Hutama Karya dan pemerintah agar PMN tepat penggunaannya,” kata Aria Bima.

Sementara itu, dua perusahaan BUMN lain yang telah Go Publik yakni PT Garuda Indonesia dan PT Krakatau Steel masing-masing memperoleh pinjaman hutang convertible bond dari negara sebesar Rp 8,5 trilun dan Rp 3 triliun untuk masa tempo waktu tiga tahun.

“Pemberian hutang tersebut ditujukan kerena kedua perusahaan sudah jadi perusahaan publik yang diharapkan akan bisa mendorong pasar agar bisa pulih kembali,” kata Muhtarudin anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar.

Wakil Ketua Komisi VI Gde Sumarjaya Linggih sebelumnya menyatakan pinjaman hutang kepada PT Krakatau Steel diperuntukkan untuk perusahaan hulunya yakni BUMN Krakatau Steel sehingga bisa mengdorong industri hilirnya yang bahan bakunya sangat tergantung pada Krakatau Steel.

PT Krakatau Steel sempat dipukul oleh harga baja murah dari China. “Sekarang kami sudah bisa bersaing dengan industri baja Jepang dan Korea Selatan. Termasuk dengan baja China asal tidak disubsidi oleh negaranya dan tidak diberikan kemudahan masuk ke Indonesia,” kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim dengan nada tinggi.

“Untuk pada kuartal pertama tahun 2020, PT Krakatau Steel telah memperolah keuntungan secara komersil, tapi memasuki kuartal II pada saat marak wabah Covid-19 kami merugi kembali yang diharapkan pasar segera membaik di  kuartal III dan IV,” harap Silmy Karim. (Erwin Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles