Jakarta, Demokratis
Berwirausaha atau entrepreneurship dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Tentu saja termasuk mereka yang masih berusia remaja, yang duduk di jenjang SLTA dan dapat dilakukan dari rumah saja. Selain remaja sebenarnya sudah memiliki kemampuan wirausaha, penggunaan teknologi pun memungkinkan untuk memulai dan menjalankan bisnis dari rumah. Namun, kemampuan berwirausaha tersebut perlu diasah.
Oleh karena itu, SLTAK Penabur Jakarta memberikan wadah untuk melatih remaja agar memiliki kemampuan, memotivasi dan meningkatkan soft skill dalam kewirausahaan melalui ‘Penabur Apprentice’. Kegiatan ini akan diikuti oleh kelas 11 dari lima sekolah yaitu SMAK 7 Penabur, SMAK Penabur Harapan Indah, SMAK Penabur Summarecon Bekasi, SMAK Penabur Kota Jababeka dan SMAK Penabur Kota Wisata.
“Ini merupakan pilot project dari BPK Penabur Jakarta dan yang pertama di level sekolah. Peserta akan dibekali dan didampingi oleh para profesional di bidang entrepreneurship dari Sales Director Indonesia, yang akan bekerja sama dengan BPK Penabur Jakarta dalam kegiatan ini. Kami berharap ke depan skalanya mencapai nasional,” ujar Ketua BPK Penabur Jakarta, Antono Yuwono melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021).
Ia menjelaskan ‘Penabur Apprentice’ merupakan satu bentuk pembelajaran abad ke-21 yang bertujuan mengasah kemampuan 4C: critical thinking (berpikir kritis dan analitis), creative and Innovative (kreatif dan inovatif), communicative (komunikatif), dan collaborative (kolaboratif).
Anak remaja dilatih menjadi kreatif dalam berinovasi untuk mengembangkan ide bisnis, mampu berpikir kritis saat memecahkan masalah dalam menjalankan bisnis, berkomunikasi dengan jelas saat merealisasikan ide bisnis, dan dapat bekerjasama dengan baik di dalam tim menjadi penting sebagai entrepreneur.
“Penguasaan teknologi dan kemampuan 4C saat ini menjadi penting dan hal ini harus dipahami anak remaja dan orang tua, bahwa di masa depan pekerjaan akan berkaitan erat dengan information technology (IT). Logika berpikir anak diperlukan, diiringi dengan kemampuan soft skills yang tidak dapat diduplikasi oleh mesin, dan salah satunya adalah kemampuan entrepreneurship,” tambah Antono.
Pembukaan pendaftaran berlangsung pada 9 Agustus 2021 dan ditutup pada 13 Agustus 2021. Setelah pendaftaran akan ada tahapan seleksi administrasi, seleksi profil video perkenalan & komitmen tim, dan seleksi final yang diumumkan pada 24 Agustus 2021.
Setelah mendapatkan pembekalan dan pelatihan mengenai entrepreneurship, peserta akan merealisasikan pengetahuan yang di dapat dengan membuat final project dan dikumpulkan pada 23 Oktober 2021. Peserta wajib mempresentasikan karya mereka pada 24 Oktober 2021 dan akan ada hadiah menarik bagi para pemenang yang diumumkan pada 25 Oktober 2021, yakni berupa uang tunai, plakat, serta portofolio yang dapat menjadi bekal untuk bekerja secara profesional di masa depan.
‘Penabur Apprentice’ adalah salah satu wujud nyata dari BPK Penabur Jakarta di dalam memanfaatkan transformasi digital pada pendidikan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Di mana BPK Penabur Jakarta mulai melangkah ke dunia digital dalam pelayanan pendidikannya, yang akan merubah pola-pola pembelajaran seperti era sebelum revolusi industri 4.0 dan pandemi.
Selain pengembangan peserta didik dalam bidang akademis, BPK Penabur Jakarta juga fokus mengembangkan pendidikan mereka di bidang non-akademis, antara lain dengan mengadakan BSCF (BEST Student Choir Festival) dan PICF (Penabur International Choir Festival) ajang pengembangan bakat anak di bidang olah vokal dan paduan suara.
Selain bidang-bidang seni BPK Penabur Jakarta juga sudah menjalankan pembelajaran coding di seluruh jenjangnya dan salah satu inovasi yang terakhir, ialah program entrepreneurship di dalam kurikulum pembelajaran, dan masih banyak lagi inovasi menarik lainnya.
“Terkait dengan profil lulusan BEST dari para peserta didik BPK Penabur Jakarta yang mendapatkan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Kristiani, khususnya pada kegiatan ini yakni dari sisi entrepreneurship. Be tough akan memampukan mereka menghadapi tantangan dalam berbisnis, Excel Worlwide akan membuat mereka memiliki keunggulan lewat pengetahuan yang luas, lalu dengan profil Share with Society mereka akan mau membagikan pengetahuan dan hasil berbisnis kepada orang lain, dan Trust in God selalu berpegang teguh pada iman Kristiani dalam setiap langkah,” jelas Antono Yuwono.
Para peserta yang lolos akan dibekali pengetahuan mengenai tahapan berbisnis pada sesi workshop dan mentoring, yakni Business Plan, Riset & Analisis Data, Strategi Promosi, Social Media Marketing, dan Presentasi, serta melakukan praktek lewat project di setiap tahapan, dimana semuanya berlangsung daring.
Workshop dan mentoring berlangsung selama lima minggu dan dilakukan secara bertahap dari 30 Agustus 2021 hingga 22 Oktober 2021. Di dalam sesi ini, SLTAK Penabur Jakarta bekerja sama dengan pebisnis profesional yang tergabung dalam Sales Director Indonesia (SDI), yaitu Transvision, Matrix NAP, Maxi Solusi, NCS, dan RB Consulting.
“Membangun sebuah bisnis tidak bisa asal-asalan, perlu perencanaan dan pengetahuan yang matang. Kelima tahapan tersebut harus dikuasai, Social Media Marketing misalnya perlu dipahami anak remaja karena saat ini bisnis berjalan online, juga kemampuan presentasi agar mereka dapat menyampaikan ide bisnis dengan baik,” ujar founder SDI Dedy Budiman.
Selain itu, di dalam membentuk sebuah bisnis juga diperlukan kemauan. “Tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi anak juga harus mau untuk memulainya, dan orang tua harus mendukung apa yang dilakukan anak,” tambah Reni Siregar, selaku President Director NCS dan Ketua Umum SDI, mewakili tim yang akan memberikan pelatihan kepada peserta. (Red/Dem)