Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Baliho Tak Efektif Dongkrak Elektabilitas Bakal Calon Presiden 2024

Jakarta, Demokratis

Survei yang digelar Charta Politika menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi dalam daftar nama sosok bakal calon presiden 2024. Hasil survei ini menunjukkan banyaknya jumlah atribut baliho dan billboard yang dipasang di ruang publik, ternyata tidak berkorelasi linier dengan tingkat elektabilitas.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei secara virtual, Kamis (12/8/2021).

Penegasan oleh Yunarto ini tentunya mengarah pada sejumlah elite politisi yang memasang baliho, seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

“Tidak berkorelasi dengan elektabilitas,” kata Yunarto.

Bahkan, menurut Yunarto, baliho belum tentu membuat tingkat kesukaan orang meningkat. Yunarto menyebut dengan adanya baliho itu justru berpotensi menjadi efek bumerang bagi tokoh tersebut karena masyarakat merasa jengkel atas kegiatan pemasangan tersebut.

“Jadi saya pribadi melihat ini sebagai kesalahan pendekatan konservatif yang bisa dilakukan dalam kondisi normal, bukan dalam situasi anomali seperti musibah saat ini yang malah membawa efek berat,” kata Yunarto.

Diketahui, survei Charta Politika menemukan, dalam simulasi 10 nama tokoh yang banyak disebut, Ganjar Pranowo ada di posisi teratas dengan 20,6 persen.

Posisi selanjutnya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (17,8 persen), lalu Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga menteri pertahanan, Prabowo Subianto dengan 17,5 persen.

Setelah papan atas itu, pada papan tengah terdapat nama Sandiaga Uno dengan 7,7 persen, Ridwan Kamil (7,2 persen), AHY (4,2 persen), Tri Rismaharini (3,6 persen), Erick Thohir (1,8 persen), Puan Maharani (1,4 persen), dan Airlangga Hartarto (1,0 persen).

Ketika calon presiden ini terus dikerucutkan lagi, ternyata Ganjar unggul dengan 23,3 persen, Anies (19,8 persen), Prabowo Subianto (19,6 persen). Kemudian peringkat keempat Sandiaga Uno (8,4 persen), Ridwan Kamil (8,2 persen), tidak menjawab sebanyak 20,7 persen.

Hal menarik juga muncul ketika didalami tentang siapa yang kuat dan di wilayah mana. Diketahui bahwa Anies kuat di Sumatera, DKI Jakarta, dan Banten.

Sementara Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, DIY, Jatim, Bali, NTB dan NTT. Adapun Prabowo kuat di Jawa Barat.

Saat datanya ditabulasi, maka terlihat ke mana arah dan kecenderungan pilihan konstituen partai terhadap sosok capres yang ada.

Diketahui bahwa Anies unggul di NasDem, PKS, Hanura, PBB, dan PAN.

Sedangkan Ganjar sangat unggul di PDI Perjuangan (PDIP). Yakni 44,7 persen konstituen PDIP menyatakan memilih Ganjar apabila pemilu dilakukan hari ini.

“Sebagai catatan, ternyata konstituen PDIP mayoritas atau hampir setengahnya memilih Ganjar. Disusul peringkat kedua malah Tri Rismaharini dengan 7,7 persen konstituen PDIP. Hanya 4,8 persen pemilih PDIP yang menjagokan Puan Maharani,” kata dia.

“Ini tentu menjadi PR besar bagi Mbak Puan. Sedangkan Ganjar selain dari PDIP juga ada kekuatan dukungan dari Perindo, PSI, dan PKPI,” jelas Yunarto.

Selain itu, ada juga sosok AHY yang diusung kuat oleh 35,4 persen konstituen Partai Demokrat, dan Prabowo Subianto diusung penuh Partai Gerindra, ditambah PPP, dan Partai Gelora.

Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno juga membuat kejutan karena ternyata mampu merebut hati konstituen Partai Golkar untuk menjadi calon presiden pilihan.

“Keduanya bahkan lebih banyak mendapat suara dari konstituen Golkar dibanding Airlangga Hartarto. Ini tentu jadi PR juga bagi pak Airlangga,” tegas Yunarto Wijaya. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles