Denpasar, Demokratis
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 620 orang terdampak banjir yang tersebar di enam kabupaten dan kota di Provinsi Bali, sejak Rabu (10/9/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan data jumlah korban tersebut, hasil kaji cepat penanganan darurat yang diterima hingga pukul 18.45 WIB.
“Rincinya 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
BNPB mengonfirmasi sebaran wilayah terdampak banjir, meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
Berdasarkan data yang tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, sejumlah titik banjir sudah saat ini sudah surut. Sedangkan korban tewas bertambah menjadi 12 orang namun empat korban belum diketahui identitasnya.
“Sampai saat ini total korban meninggal dunia 12 orang, dalam pencarian 3 orang,” kata Sekretaris BPBD Bali Gede Agung Teja Bhusana Yadnya.
9 korban tewas yang sudah teridentifikasi di antaranya:
Di Kota Denpasar: Nadira (perempuan, 48 tahun), Rio Saputra (laki-laki, 20 tahun), Ni Wayan Lenyod (perempuan, usia belum diketahui)
Di Kabupaten Gianyar: Ni Made Latif (70 tahun, perempuan), Ni Made Rupet ( perempuan, 87 tahun)
Di Kabupaten Jembrana: Komang Oka Sudiastawa (laki-laki, 34 tahun) dan Nita Ulama (perempuan, 23 tahun)
Di Kabupaten Badung : Endang Cafyani Ayu (Perempuan, 42 tahun).
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menghimpun dampak banjir memaksa sejumlah warga mengungsi dengan catatan di Jembrana 85 orang. Mereka mengungsi ke Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Mushalla Assidiqie, dan Mushalla Darul Musthofa.
Di Denpasar tercatat 108 orang mengungsi ke tempat aman dengan memanfaatkan fasilitas SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, serta Banjar Dakdakan Peguyangan. (GT)