Jakarta, Demokratis
Berbagai daerah di wilayah Jawa Timur diterjang banjir yang dimulai pada Selasa dan Rabu (12-13/3/2024). Di bagian selatan Jatim, banjir rob melanda kawasan pesisir selatan di Kabupaten Trenggalek, sehingga mengakibatkan kios dan warung-warung di area wisata pantai porak-poranda.
Fenomena rob yang dipicu gelombang air pasang dan angin kencang di kawasan pesisir itu terjadi mulai Selasa (12/3/2024) yang berlanjut hingga Rabu (13/3/2024). “Yang lebih banyak malah sampah yang terbawa ke daratan itu,” kata Staf Pusdalops BPBD Trenggalek Adi Muji Prasetyo di Trenggalek, Rabu.
Adi menginformasikan, rob melanda hampir semua kawasan pesisir daerah itu, mulai dari pesisir selatan Kecamatan Panggil, Munjungan, hingga Teluk Prigi.
Rob juga terjadi di pesisir selatan Kabupaten Pacitan yang ada di sebelah barat Trenggalek, maupun di kawasan pesisir Kabupaten Tulungagung dan Blitar.
“Warga pesisir diimbau untuk selalu waspada apabila terjadi gelombang susulan ombak yang lebih besar,” tuturnya.
Di wilayah Jatim lainnya, jalur nasional penghubung empat kabupaten di Pulau Madura, Rabu (13/3/2024), terganggu banjir dengan kondisi jalan licin dan jalan tergenang banjir.
“Ketinggian air di jalan raya saat ini antara 30 hingga 40 sentimeter, tapi kalau di perkampungan warga ada yang mencapai dua meter lebih,” kata Kapolsek Blega, Bangkalan Iptu Samsuri dalam keterangan pers, Rabu (13/3/2024).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, ada empat kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Jrengik, Tambelangan, Torjun, dan Sampang Kota.
BPBD Sampang juga mengevakuasi 37 warga korban banjir untuk diungsikan ke masjid terdekat ke wilayah lebih tinggi di Desa Baturasang, Tambelangan.
“Evakuasi hewan ternak warga berupa kambing juga dilakukan, mengingat kondisi debit air banjir dari sungai masih berlangsung mengalami kenaikan,” ujar Samsuri.
Sedangkan BPBD Kabupaten Pamekasan bersama polisi dan TNI mengevakuasi korban banjir di sejumlah lokasi di wilayah itu pada Selasa malam.
“Ada delapan orang yang terjebak banjir dan telah berhasil kami evakuasi,” kata Humas BPBD Pemkab Pamekasan Zaini Zen.
Adapun di Kabupaten Probolinggo, sebanyak 3.109 kepala keluarga terdampak bencana banjir yang menerjang empat desa di Kecamatan Dringu.
“Banjir menerjang keempat desa di Kabupaten Probolinggo itu terjadi pada Sabtu malam (9/3),” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, Selasa (12/3/2024).
BPBD Probolinggo juga meminta bantuan Pemprov Jatim mendatangkan alat berat untuk membersihkan material banjir yang sulit dibersihkan secara manual.
Sementara itu, BPBD Kota Batu, meminta masyarakat di wilayah itu untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan kerusakan dan membahayakan keselamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu Agung Sedayu di Kota Batu, Rabu, mengatakan akibat cuaca ekstrem angin kencang di wilayah tersebut pada Selasa (12/3/2024) ada belasan peristiwa bencana yang terjadi dan menyebabkan lima orang mengalami luka-luka.
“Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat cuaca ekstrem, terutama bila berada atau beraktivitas di luar ruangan,” kata Agung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem yang bisa memicu bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor pada sejumlah wilayah di Jatim.
Berbagai daerah di Jatim yang menjadi catatan untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem adalah Kabupaten Bangkalan, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Sumenep, Kota Surabaya, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Nganjuk, Pamekasan, Ponorogo, Sampang, Banyuwangi dan Sidoarjo.
Kemudian Kota Batu, Kota Blitar, Jember, Jombang, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Pacitan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Situbondo, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, Blitar, Bondowoso, Lumajang, Malang, Trenggalek, Kota Madiun dan Kota Malang. (JP)