Bank Riau Kepri sudah resmi konversi menjadi bank syariah. Ini diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Mahruf Amin di Pekan Baru 25 Agustus 2022. Acara diadakan di Gedung DPRD Provinsi Riau dan dihadiri Gubernur Riau Syamsuar dan pejabat lainnya.
Kesempatan lama yang dinanti-nanti oleh masyarakat lantaran usaha untuk menjadikan lembaga keuangan terdepan di daerah ini. Yaitu dalam menggeliatkan dunia usaha. Sebagaimana tulang penggung ekonomi kerakyatan.
Syukurlah hal ini terealisasikan dalam masa yang tidak terlalu lama. Sehingga fungsi keuangan bank yang dapat menbantu masyarkat banyak. Demikianlah idealismenya.
Namun pertanyaan tersisa adalah apakah BRK mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain yang sudah ada. Dapatkah dengan keunggulan yang dimiliki sebagai badan usaha milik daerah. Hingga posisi unggulan itu juga sebagai unggulan dalam pelayanan.
Seperti sama diketahui Bank Riau Kepri (BRK) ini menjadi penyalur dana APBD, dana aloksi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) serta dana bagi hasil dan lain-lain. Dari dua provinsi, yaitu Riau dan Kepri. Seluruh keuangan daerah seperti gaji pegawai dan sebagainya melalui BRK.
Ada lebih kurang uang 21 triliun dari Provinsi Riau dan senilai 18 triliun rupiah dari Provinsi Kepri melalui BRK. Selain dana masyarakat. Sehingga amatlah besar potensi keuangannya.
Dibandingkan dengan lembaga keuangan lain seperti Bank Syariah Indonesia. Bank lain tadi sangat menjanjikan memberi manfaat kepada masyarakat banyak dan pemerintah daerah. Sebab dua provinsi ini telah bergabung dengan BRK. Baik gaji dan dana lainnya. Pada intinya ada dana yang dapat dikelola.
Kalau dapat dana tersebut –seharusnya dapat— ini satu hal yang dinanti. Bersaing dalam pelayanan. Hal mana sangat sesuai dengan tema syariah yakni berokah dalam hidup. Artinya tidak hanya beruntung dan berlaba namun juga halal dan baik.
Ada anggapan karena BRK menjadi unggul karena dukungan pemerintah daerah sebab itu pelayannya kurang baik. Merasa cukup dengan dukungan Pemerintah Provinsi Riau menjadikannya aman dan nyaman. Artinya manja dengan dukungan pemerintah provinsi yang melindungi BRK.
Unggulan itu diperlukan dari pemerintah daerah tetapi jangan semata-mata itu. Harus diiringi dengan upaya profesional dan menjadi lembaga yang mampu bersaing. Inilah harapan rakyat dan kita semua.
Ahkirnya penulis berpandangan semacam itu. Dalam persfektif pelayanan yang andal BRK maju seperti usaha lembaga keuangan lain. Memberi berkah dengan pelayanan profesinal. Akhir sekali mari kita sambut BRK dengan optimisme. Selamat Pak Andi Bukhari Direktur Utama BRK dan Syahrial Abdi Komisaris Utama dan kawan-kawan yang telah bekerja keras selama ini. Mudah-mudahan sukses berkelanjutan. Semoga!
Jakarta, 29 Agustus 2022
*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com