Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bappeda Kota Sukabumi Gelar Rembuk Stunting ‘Komitmen Penurunan Stunting’

Sukabumi, Demokratis

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menggelar kegiatan rembuk stunting pada 1 Agustus 2023 di hotel balcony. Kegiatan ini dihadiri diantaranya oleh Wali Kota, Achmad Fahmi, beserta jajaran aparatur Pemerintah Kota Sukabumi dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Kepala Bidang Pemerintah dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Sukabumi, Nenden Eviyanti, dalam laporannya menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Presiden mengenai delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.

Adapun tujuan diadakannya rembuk stunting diantaranya adalah untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting yang terintegrasi, dan mendeklarasikan komitmen Pemerintah Daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi.

Sedangkan Wali Kota dalam sambutannya menjelaskan mengenai target Pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerja sama seluruh pihak dan oleh karenanya kegiatan rembuk stunting diharapkan mampu membangun kesepahaman dalam mewujudkan target tersebut.

“Kita berharap rembuk stunting kali ini mampu untuk sama–sama membangun kesepahaman, komitmen kembali, bagaimana stunting menjadi tugas bersama kita. Termasuk juga dunia perbankan, termasuk elemen lainnya dalam pentahelix,” jelasnya.

Ia pun menerangkan bahwa Kota Sukabumi merupakan salah satu dari 154 daerah di Indonesia yang mendapatkan proritas percepatan penurunan prevalensi stunting, terlebih hasil pengukuran pada tahun 2022, angka prevalensi di Kota Sukabumi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya karena mencapai 19,2 persen. Oleh karena itu kolaborasi dari seluruh pihak diperlukan untuk menurunkan angka stunting.

“Kita bisa melihat data 2021–2022 terjadi kenaikan prevalensi stunting sbeesar 19,2 persen, naik 0,1 persen dari angka ditahun 2021. Makanya bagaimana sama–sama, berkolaborasi, menguatkan kebersamaan dalam kerangka kita terus menurunkan angka prevalensi stunting,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut dijelaskan pula beberapa inovasi yang telah dilakukan dalam percepatan penurunan stunting, seperti Sisters yang merupakan sistem informasi data stunting menggunakan geospasial.

“Dalam kegiatan rembuk stunting ditandatangani pula komitmen konvergensi penurunan stunting,” pungkasnya. (Iwan)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles