Jakarta, Demokratis
Para siswa disabilitas dengan berbagai jenis ketunaan yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Temanggung Jawa Tengah mengalami hambatan belajar jarak jauh selama masa pandemi Covid-19. Kondisi disabilitas yang mereka alami tidak memungkinkan mereka belajar secara online.
Kepala SLB Temanggung Ina Sulanti menjelaskan, ada 278 siswa terdaftar di sekolahnya. Semua siswa yang belajar di SLB merupakan anak-anak yang mengalami hambatan. Di antaranya ada disabilitas netra, tuna rungu wicara, dan disabilitas intelektual. Kondisi keterbatasan pada anak disabilitas, menurut Ina, membuat para siswanya berbeda. Dengan demikian mereka tidak bisa disamakan dengan anak-anak normal yang ada di sekolah reguler.
Pada anak normal memang bisa diterapkan cara belajar online menggunakan berbagai aplikasi. Tapi hal itu tidak mudah diterapkan pada penyandang disabilitas.
“Pendidikan jarak jauh ini jadi hambatan bagi guru maupun siswa. Kami sangat kesulitan, meski telah menerapkan belajar dengan cara sangat sederhana melalui Whatsapp, tentu dengan bantuan para orangtua,” ungkap Ina, di Temanggung, Rabu (24/3/2021).
Anak-anak dengan jenis disabilitas tertentu, menurut Ina bisa menangkap materi saat belajar dengan media Whatsapp dibantu orang tuanya. Akan tetapi untuk anak-anak penyandang disabilitas intelektual tentu sangat kesulitan memahaminya, meskipun selalu didampingi oleh orangtua.
“Anak-anak tuna rungu yang jenjang SMA mungkin bisa diterapkan belajar online. Kemarin kami menggunakan zoom meeting, tapi anak-anak juga belum banyak yang menguasai, jadi tetap kesulitan,” ujar Ina.
Sejauh ini, menurut Ina, pihaknya masih menggunakan media Whatsapp dan guru berkunjung untuk memberikan materi pelajaran pada siswa. Jadi pada waktu-waktu tertentu para guru SLB mendatangi rumah-rumah siswa untuk memberikan materi dan membantu siswa belajar. Namun keterbatasan jumlah guru juga membuat belajar dengan cara ini kurang optimal.
SLB Temanggung berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Sejauh ini dari pihak dinas terus memberikan update melalui surat terkait lamanya waktu belajar jarak jauh. Surat terakhir yang diterima pihak SLB belajar jarak jauh ini akan berakhir pada 31 Maret 2021. Namun biasanya akan diperpanjang lagi seperti waktu-waktu sebelumnya karena kondisi penyebaran Covid masih tinggi.
“Belajar tatap muka rencananya tahun ajaran baru ini sudah mulai kalau kondisi penyebaran covid sudah menurun dan sudah memungkinkan untuk tatap muka. Tapi kalau belum ya belum bisa,” pungkas Ina. (Red/Dem)