Jakarta, Demokratis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengandalkan belajar.id sebagai alat transformasi digitalisasi pendidikan Indonesia. Kepala Pusat Data dan Teknologi Intformasi (Pusdatin), Hasan Chabibie menyebut belajar.id akan mengintegrasikan seluruh informasi dunia pendidikan kepada warga satuan pendidikan.
“Ini menjadi perbaikan transformasi digital dunia pendidikan,” ujar Hasan dalam taklimat media secara daring, Kamis, 17 Desember 2020.
Sejatinya, Kemendikbud sudah memiliki banyak platform pendukung digitalisasi pendidikan. Mulai dari rumah belajar, hingga Sistem Pembelajaran Daring (Spada).
“Namun dengan satu akun (belajar.id) ini kami bisa memonitoring dashboard seluruh dunia pendidikan agar berjalan baik,” ungkap dia.
Hasan berharap dengan akun belajar.id program transformasi pendidikan dapat berjalan utuh. Terlebih pembelajaran model blended learning hingga hybrid learning akan menjadi wajah pendidikan ke depan.
“Di titik ini Kemendikbud memberikan layanan terbaik sehingga peserta didik lebih nyaman dengan teknologi,” ujarnya.
Kemendikbud melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) meluncurkan Akun Pembelajaran dengan domain belajar.id. Akun elektronik tersebut dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sesjen), Kemendikbud, Ainun Na’im mengatakan untuk jangka pendek, akun Pembelajaran dibuat dengan tujuan mendukung kegiatan Belajar dari Rumah (BDR) di masa pandemi.
“Harapannya melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi dapat mendukung proses pembelajaran di satuan Pendidikan,” tutur Ainun ketika memberi paparan pada peluncuran Akun Pembelajaran, Jumat, 11 Desember 2020. (Med/Red)
