Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Benarkah Pelantikan Cawapres Maruf Amin akan Pakai Sarung Walau Rumahnya Berarsitektur Yunani

Jakarta, Demokratis

Percaya atau tidak, calon wakil presiden Maruf Amin yang berasal dari Nahdlatul Ulama yang juga tokoh Islam tradisional yang pada saat Pilpres lalu malah memilih boyongan rumah ke rumah baru yang berarsitektur Yunani lengkap dengan pilar-pilar besar serta artdeco di tempat kelahirannya paham demokrasi oleh Aristoteles 21 abad silam di Athena.

Membawa keberuntungan buat Maruf Amin walau masih cuma menggunakan sarungan, baju takwa dan sandal selop sederhana saja. Kesan sederhana tersebut masih tampak pada saat menerima kedatangan pimpinan MPR yang dipimpin Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah di kediamannya di kawasan Menteng tepatnya di Jalan Situbondo Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Kepada awak pers yang menunggunya sejak petang hari, Maruf menyatakan, tidak ada persiapan kusus menjelang pelantikan Cawapres tanggal 20 Oktober 2019 bersama dengan Presiden terpilih Joko Widodo.

“Saya tetap masih seperti biasa menjalankan ibadah dan berdoa sama dengan hari-hari yang sebelumnya,” ujarnya.

Katika ditanya pers apakah akan menggunakan sarungan pada saat pelantikan bersama Presiden Jokowi di MPR.

“Saya masih belum memastikan pakai baju apa pada saat pelantikan. Lihat aja nanti,” jelasnya.

Maruf Amin pertama kali menjadi anggota parlemen di DPRD Propinsi DKI Jakarta pada Pemilu tahun 1971 dari Partai Nahdlatul Ulama. Di zaman Reformasi 1999, Maruf Amin terpilih jadi anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Saat jadi wakil rakyat di parlemen kala itu, Maruf Amin masih tampak sering menggunakan pakaian formal celana pantalon dan jas formal lengkap dengan peci.

Malah saat ketika jadi anggota DPRD DKI Jakarta Maruf Amin di era Gubenur Ali Sadikin, pernah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri ke Hongkong, Thailand dan Filipina, ketiganya bukan negara muslim.

“Maruf Amin akan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2019 adalah mewakili realitas politik dari kalangan Nasionalis dan Islam sebagai personifikasi Joko Widodo sebagai calon presiden dan Maruf Amin dari kalangan Islam. Diharapkan Indonesia damai di masa datang,” kata Bambang Soesatyo sebelum meninggalkan kediaman Cawapres Maruf Amin. (Erwin Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles