Barcelona bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak pertama saat menghadapi Benfica di pertandingan Liga Champions di Stadion da Luz, Lisbon, Kamis (6/3/2025) dini hari WIB. Meski demikian, Barca mampu menaklukkan lawannya 1-0. Pelatih Hansi Flick menyebutnya sebagai kemenangan besar.
Bekerja keras dan bertarung habis-habisan memang tidak mengkhianati hasil akhir. Barca tetap fight saat kehilangan bek Pau Cubarsi. Meski harus bermain dengan 10 pemain, Barca mampu menjaga ritme permainan.
Bahkan Barca akhirnya memenangkan pertarungan sengit itu lewat gol Raphinha. Keberhasilan meraih tiga poin di laga tandang jelas memberi keuntungan lebih bagi pimpinan klasemen La Liga Spanyol.
Bagaimana tidak, pada laga kedua yang digelar di kandang sendiri, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB, Barca hanya butuh hasil imbang untuk memastikan tiket ke perempat final.
Sebaliknya, peluang Benfica untuk menyingkirkan Barca pun masih terbuka. Hanya saja, klub Portugal itu harus mampu mengejar defisit gol untuk membalikkan keadaan.
Persoalannya, Benfica menyambangi markas Barca yang sulit dikalahkan di kandang sendiri. Ini menjadikan Andrea Belotti dkk harus bekerja keras demi mendapatkan tiket ke perempat final.
“Ini kemenangan besar,” kata Flick menanggapi pertandingan yang tak mudah melawan Benfica.
“Kami merasa sangat puas tidak hanya karena kemenangan ini tetapi bagaimana kami menghadapi situasi dalam pertandingan. Kami bertahan dengan sangat baik. Kami bertahan sebagai tim. Ini yang penting. Pemain berusaha keras tetap bermain secara kolektif,” ucap eks pelatih tim nasional Jerman ini.
“Kami berusaha keras mengatasi bagaimana saat kehilangan pemain sejak babak pertama. Respons pemain sungguh luar bisa. Ini jelas tidak mudah,” ujarnya.
Meski menang, namun Flick menyatakan Barca belum sepenuhnya lolos. Menurut dia Benfica bakal bertarung habis-habisan di laga kedua. Ini yang menjadikan mereka tetap memperhitungkan tim asuhan Bruno Lage ini.
“Masih ada pertandingan kedua. Benfica tim yang bagus dan kami harus tetap fokus menghadapi mereka,” ucap Flick lagi.
Di laga itu, Barca mendapat tekanan dari Benfica setelah diusirnya Cubarsi di menit 22. Bek muda timnas Spanyol ini menjadi pemain terakhir di area pertahanan sehingga berkorban dengan mengganjal Vangelis Pavlidis. Wasit langsung memberikan kartu merah. Namun dia setidaknya menggagalkan Pavlidis mencetak gol.
Kehilangan pemain belakang menjadikan kiper Wojciech Szczesny harus berjibaku menghadapi serangan Benfica yang mencoba memanfaatkan keuntungan jumlah pemain. Mantan kiper Juventus yang menggantikan Marc-Andre ter Stegen yang belum pulih dari cedera ini beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.
Bahkan Szczesny sesungguhnya secara brilian menggagalkan peluang bagus dari Kerem Akturkoglu di menit pertama pertandingan. Tendangan Akturkoglu yang menyambut umpan Pavlidis digagalkan lewat satu tangan kiper berusia 34 ini.
Szczesny yang berdiri di bawah mistar timnas Polandia selama 15 tahun tercatat melakukan delapan penyelamatan. Dan lima di antaranya dilakukan di babak kedua, termasuk tendangan dari jarak dekat Fredrik Aursnes di menit 51.
Dia juga melakukan penyelamatan ekselen dari Renato Sanches di injury time. Szczesny sukses membuat frustrasi pemain Benfica yang penguasaan bola mereka mencapai 60% dan 15 kali melepaskan tendangan ke gawang.
“Szczesny menyelamatkan kami di pertandingan ini. Penampilan dia benar-benar luar biasa,” kata gelandang Pedri.
“Anda harus memberi apresiasi terhadap tim yang bekerja keras setelah kami kehilangan seorang di awal pertandingan. Kami mampu bertahan dengan baik,” ucapnya.
Dalam posisi tertekan, Barca justru bisa membobol gawang Benfica saat Raphinha mencetak gol di menit 61.
Kapten Barca ini memanfaatkan kesalahan barisan pertahanan Benfica saat menghadapi bola silang. Menerima bola, Raphinha kemudian melepaskan tendangan yang sempat mengenai bek lawan sebelum meluncur ke gawang Benfica.
Keunggulan 1-0 Barca mampu dipertahankan hingga laga usai. Barca pun memetik kemenangan penting di laga tandang. (Rio)