Depok, Demokratis
Rencana pembangunan Masjid di jalan utama Margonda Depok merupakan aspirasi masyarakat sejak lama. Perencanaannya pun sudah sejak lama dan juga dananya sudah ada dari Jawa Barat.
“Terkait rencana relokasi SDN 01 Pondok Cina untuk pembangunan masjid, itu sebenarnya aspirasi masyarakat sejak lama. Karena sepanjang Jalan Margonda dari UI sampai lampu merah Ramanda tidak ada masjid yang memiliki areal parkir luas. Jadi saat orang pulang kerja, macet di waktu maghrib, orang sulit mencari masjid,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana saat bersilahturahmi ke kantor PWI Kota Depok, Selasa (6/12/2022).
Menurut Dadang Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tentu memperhatikan aspirasi masyarakat tersebut.
“Ini kan sudah dibicarakan sejak lama dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat juga. Anggarannya dari Pemprov Jawa Barat pun sudah disediakan,” kata Dadang.
Sementara terkait kemacetan di Sawangan, menurut Dadang Pemkot telah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan kemacetan dampak exit Tol Sawangan Jalan Tol Depok-Antasari (Desari). Komunikasi sudah terjalin sejak 2020 hingga kini menunggu tindak lanjut dari pemerintah pusat.
Dadang menjelaskan, Jalan Raya Sawangan berstatus jalan nasional sehingga kewenangannya berada di pemerintah pusat. Namun Pemkot Depok berkomitmen dengan pemerintah pusat untuk melakukan penanganan kemacetan secara bersama-sama.
“Sudah ada komitmen dengan pemerintah pusat yang tertuang dalam Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Exit Tol Sawanga, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ),” ujar Dadang.
Menurut Dadang, dalam komitmen Andalalin telah disepakati pemerintah pusat akan melakukan pelebaran Jalan Raya Sawangan dari Simpang Kodim (Perempatan Mampang) sampai Simpang Parung Bingung.
“Pelebaran ruas jalan dengan row 20-22 meter dan pembuatan putaran di Jalan Raya Sawangan,” ujarnya.
Dikatakan Dadang, tahun ini seharusnya sudah dilakukan pembebasan lahan. Namun, imbuhnya, mungkin pusat memiliki kendala untuk orientasi prioritas pembangunan infrastruktur dan lain-lain.
“Kami masih memahami itu, mudah-mudahan komitmen Andalalin yang sudah ditanda tangani dapat segera terealisasi,” tandasnya.
Terkait kemacetan di perempatan mampang, Dadang mengatakan akan segera merelokasi masjid yang berada persis di perempatan jalan tersebut. “Ini juga demi kenyamanan jamaah,” ujar Dadang.
Sementara itu Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah, didampingi pengurus serta anggota lainnya, memaparkan dan mensosialisasikan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 serta Kode Etik Jurnalustrik, juga menceritakan sejarah bagaimana berdirinya organisasi PWI pada 9 Februari 1946.
“Artinya, untuk menjadi seorang wartawan tidak asal jadi wartawan saja. Karena selain menempuh pendidikan tinggi dan pelatihan-pelatihan saja, tapi juga melalui proses. Pertama mengikuti tes Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) untuk merekrut calon anggota PWI. Kedua, wajib untuk mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) berjenjang mulai jenjang muda, madya dan utama,” kata Rusdy, peraih Press Card Number One (PCNO), dari Presiden RI Joko Widodo.
Diskusi berjalan santai dengan berbagai pertanyaan seputar peran fungsi wartawan saat bertugas mencari informasi di lapangan. (Tholib)