Bandung Barat, Demokratis
Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Desa Selacau dan Desa Cangkorah Kecamatan Batujajar akan dijadikan pilot project sebagai desa bersih narkoba (Desa Bersinar). Ketiga desa tersebut diharapkan menjadi model percontohan bagi desa lainnya, dalam upaya mencegah dan menangani persoalan penyebaran narkoba di daerahnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) KBB Sam Noorati Martiana, ketika ditemui, Senin (22/6/2020) di kantornya di Ngamprah mengatakan, dari 16 kecamatan di KBB, lima kecamatan di antaranya tergolong tinggi rawan peredaran narkoba. Kelima kecamatan tersebut, Kecamatan Batujajar, Kecamatan Lembang, Kecamatan Parongpong dan Kecamatan Padalarang.
“Kita ambil desa-desa yang cukup rawan peredaran narkoba. Kita melakukan pembinaan pada masyarakatnya agar daerah mereka bersih dari narkoba,” ungkapnya.
Sam juga menambahkan, Desa Jayagiri dan Desa Cangkorah merupakan program Desa Bersinar binaan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan, Desa Selacau binaan BNN KBB yang anggarannya bersumber dari APBD KBB.
Dalam pelaksanaan pembinaan Desa Bersinar tersebut BNN KBB bekerjasama dengan leading sector lainnya, seperti dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Persyaratan untuk menjadi Desa Bersinar terlebih dahulu harus ada kesepakatan antara Kepala Desa, Kepala Puskesmas dan Babinkabtimas untuk menyatakan kesiapan daerahnya bersih dari narkoba.
“Kita mengajak masyarakat di Desa Bersinar ini untuk cepat tanggap dan peka terhadap lingkungannya apabila terjadi hal-hal yang mencurigakan berkaitan dengan narkoba,” jelas Sam.
Terlebih di saat pandemi Covid-19, tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan sebab penyalahgunaan narkoba tidak menghentikan langkah pemakainya. Sepanjang pandemi, BNN KBB mengungkap dua kasus di Kecamatan Batujajar dan Padalarang. “Artinya pandemi Covid-19 tidak mengurangi peredaran narkoba. Dan jangan sampai trennya malah naik,” pungkasnya. (Basuni)