Kepulauan Meranti, Demokratis
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) target peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) sebanyak 120.000 orang yang akan dilaksanakan oleh seluruh sekolah di lingkungan Kemenhub selama tahun 2020 dan akan difokuskan lokasinya sebagaimana arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kepala BPSDMP Sugihardjo membuka Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) hasil kerja sama antara Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, KSOP Kelas IV Selat Panjang, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
“DPM sesuai dengan tugas dan fungsi Kemenhub, dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di sektor transportasi dan kompetensi SDM di bidang transportasi dan kualitas pelayanan publik di sektor transportasi,” ujarnya di Kepulauan Meranti (17/2/2020).
Secara umum manfaat DPM membekali individu dan masyarakat dengan kompetensi dasar transportasi. Setelah memiliki kompetensi dasar tersebut, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dalam mendapatkan pekerjaan dan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Pada tahun 2020- 2024 Menhub mengarahkan DPM harus dilaksanakan dengan lebih intensif dan efektif berdasarkan target jangkauan peserta pada wilayah 3T, termasuk wilayah yang terdampak pembangunan maupun terdampak bencana,” urai Sugihardjo
STIP Jakarta yang merupakan salah satu Lembaga Diklat dibawah Kementerian Perhubungan pada 2020 mendapatkan tugas untuk melaksanakan Diklat Pemberdayaan Masyarakat dengan target peserta sebanyak 13.700 peserta.
Untuk itulah DPM hadir di tengah-tengah masyarakat meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Indonesia di bidang transportasi. Khusus untuk di Kep Meranti yang mayoritas nelayan dan pelaut, penting untuk memiliki sertifikat kompetensi dalam hal keselamatan berlayar.
“Selain untuk keselamatan dalam bekerja, ini juga merupakan syarat yang harus dipenuhi, bila tidak punya sertifikat bisa tidak diizinkan berlayar oleh petugas,” imbuh Sugihardjo.
Sugihardjo berharap DPM ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kepulauan Meranti dan sekitarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Amiruddin menyampaikan, DPM tahun 2020 ini merupakan lanjutan dari program tahun sebelumnya.
“STIP Jakarta pada tahun 2020 ini kembali mendapatkan tugas untuk melaksanakan DPM dan akan terus berupaya untuk dapat berkonstribusi dalam peningkatan kualitas SDM indonesia khususnya di bidang pelayaran,” tutur Amiruddin.
Pada tahun sebelumnya, di Kabupaten Kep Meranti STIP Jakarta telah berhasil mendiklatkan secara gratis 2.873 orang dengan jumlah sertifikat yang dikeluarkan sebanyak 6.551 sertifikat.
Selanjutnya, DPM kali ini di Kabupaten Kepulauan Meranti STIP Jakarta akan memberikan Diklat Gratis kepada 480 orang, pada minggu sebelumnya telah dilaksanakan DPM terhadap 240 orang sehingga total sertifikat yang dikeluarkan nantinya sebanyak 1.680 sertifikat.
Jenis sertifikat yang di berikan yaitu BST KLM (Basic Safety Training Kapal Layar Motor) dan SKK 60 Mil Nautika dan Teknika dengan masing-masing Diklat dilaksanakan selama tiga hari.
Pada pelaksanaan DPM kali ini Peserta tidak hanya berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, namun ada juga yang berasal dari kabupaten sekitar Meranti seperti Kab. Siak, Kab. Dumai, Kab. Bengkalis dan dari Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti Said Hasyim dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan Bapak Kepala BPSDM Perhubungan di Kab. Kepulauan Meranti dan atas terselenggaranya Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini.
“Dengan adanya DPM ini, masyarakat di Meranti mendapatkan ilmu yang bermaanfaat dalam menjalankan pekerjaan mereka sehari-hari yaitu sebagai nelayan. Masyarakat di sini ada juga yang bekerja sebagai pelaut dan berlayar sampai ke Tanjung Pahat Malaysia. Pemberian kompetensi ini penting dan sangat berguna agar para pelaut dapat berlayar selamat dan aman sampai tujuan,” ujar Hasyim.
Dia menambahkan, dengan terselenggaranya DPM ini telah memberikan dampak yang besar bagi kualitas SDM masyarakatnya.
“Ekonomi masyarakat meningkat. Dari sini dapat membawa komoditi untuk dijual ke Malaysia di antaranya sagu, arang, kelapa dan hasil laut. Tentunya menambah penghasilan dan mengurangi tingkat kemiskinan di Kep Meranti,” tutup Hasyim.
Kepulauan Meranti merupakan wilayah Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan termasuk dalam Daerah 3T, sementara masyarakatnya mayoritas berprofesi sebagai nelayan yang berlayar secara otodidak karana secara turun menurun bekerja sebagai nelayan. (Reimon)