Jakarta, Demokratis
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengaku tidak mempriotaskan pembangunan fisik atau infrastruktur dalam 100 hari kerja. Dia memilih untuk fokus menangani disparitas kelompok kaya dan miskin di Jakarta.
“Kalau teman-teman yang mengikuti pada saat saya sosialisasi dan kampanye saya hampir tidak pernah menjanjikan membangun yang bersifat fisik. Karena saya tahu setelah turun ke lapangan persoalan paling utama di Jakarta itu adalah disparitas, perbedaan orang kaya miskin. Itulah yang kemudian menjadi prioritas saya dalam 100 hari ini,” kata Mas Pram, sapaan akrab Pramono Anung, dikutip dari tayangan Youtube, Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Dia menegaskan komitmen untuk meneruskan kebijakan gubernur sebelumnya yang dinilai pro rakyat kecil. Misalnya, program Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat hingga pemutihan ijazah. Tahun ini, terdapat 707.622 penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar, atau naik sekitar 200 ribu penerima.
“Kenapa ini menjadi program prioritas saya? Karena saya tahu anak-anak keluarga yang kurang beruntung, saya tidak menyebut yang tidak mampu ya, yang kurang beruntung, maka kalau tidak dilakukan, didorong, di-support, mereka kesempatan untuk belajar, pasti mereka akan kembali pada apa yang terjadi pada orangtuanya,” ujar Pramono.
Mas Pram menyebut, Pemprov DKI Jakarta meningkatkan jumlah penerima manfaat Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang mencapai 979 ribu penerima. Ia mendorong agar KJMU tidak hanya bagi mahasiswa S1, tetapi juga untuk mahasiswa S2 hingga yang berprestasi.
“Sehingga dengan demikian, terus terang itulah yang saya janjikan pada waktu itu paling utama. Kemudian pemutihan ijazah, di tahun ini kita akan memutihkan kurang lebih 6.652 ijazah. Sehingga dengan demikian, sebenarnya apa yang saya janjikan itu hampir terpenuhi semua,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan sejumlah program lain yang di luar dari program prioritas 100 hari kerja, seperti pembukaan taman 24 jam dan perpustakaan hingga pukul 22.00 WIB.
“Saya tambahin sendiri. Misalnya, taman-taman yang dibuka 24 jam, perpustakaan yang sampai jam 10 malam. Kemudian beberapa hal lain yang memang kami lakukan untuk itu,” ucapnya.
Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat angka kemiskinan, naik sebesar 2,52 persen dibandingkan Maret 2024.
Di mana, garis kemiskinan pada September 2024 dihitung dengan Rp846.085 per kapita per bulan, sementara garis kemiskinan pada Maret 2024 dihitung Rp825.288 per kapita per bulan.
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin mengatakan, garis kemiskinan pada September 2024 mencapai Rp846.085 per kapita per bulan, sementara garis kemiskinan pada Maret 2024 Rp825.288 per kapita per bulan.
“Garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan penduduk miskin. Sedangkan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan,” kata Hasanudin, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Dia bilang, garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan penduduk miskin. Sedangkan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Adapun penyumbang komposisi garis kemiskinan pada September 2024 berasal dari makanan (garis kemiskinan makanan/GKM), yakni Rp 590.704 per kapita per bulan.
“Antara makanan dan non-makanan, tentunya proporsi besarannya yang terbesar garis kemiskinan ini, share-nya berasal dari makanan 69,82 persen (Rp590.704 per kapita per bulan),” ujar Hasanudin.
Sedangkan sumbangan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM) terhadap garis kemiskinan September 2024, yakni sebesar 30,18 persen atau Rp 255.381 per kapita per bulan.
Adapun komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan di Jakarta, yakni beras. Sumbangan beras terhadap garis kemiskinan makanan mencapai 23,85 persen, diikuti komoditas rokok kretek filter (11,75 persen) serta daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing sebesar 7,89 persen dan 7 persen. (Albert S)