Jeneponto, Demokratis
Bupati Iksan Iskandar menghadiri diseminasi joint research pembangunan inklusif Kabupaten Jeneponto di ruang Pola Panrannuanta, Kamis (3/2/2022).
Diseminasi hasil riset berjudul Optimalisasi Potensi Daerah Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan: Studi Kasus Kabupaten Jeneponto Diinisiasi oleh Bank Indonesia bersama LPPM Universitas Hasanuddin
Diketahui diseminasi hasil riset tersebut diproyeksikan sebagai wujud sinergi dan kepedulian terhadap daerah Kabupaten Jeneponto dalam hal meningkatkan daya saing serta potensi sumber daya alam yang ada.
Sebagai daerah multipotensi Kabupaten Jeneponto terdiri dari 11 kecamatan dan 113 desa/kelurahan memiliki luas wilayah sekitar 749,79 Km2, berbatasan dengan Kabupaten Takalar, Gowa, Bantaeng dan Laut Flores dengan potensi sumber daya alam yang menjanjikan.
Di bagian pesisir terbentang laut dengan panjang garis pantai mencapai 114 kilometer. Garis pantai yang cukup panjang ini, mempunyai potensi produksi perikanan, kelautan, budi daya rumput laut dan industri garam.
Wilayah dataran rendah memiliki areal persawahan yang luas sektor pertanian, peternakan, home industri, perdagangan, energi dan potensi lainnya.
Wilayah pegunungan Jeneponto punya potensi perkebunan, kopi, coklat, hortikultura, sayuran dan tanaman pangan lainnya.
Belum lagi sektor industri dan energi terbarukan, selain telah terbangunnya PLTU Punagayya sebagai penyuplai sumber daya listrik terbesar di Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto juga memiliki energi angin yang ditandai dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo.
Bupati H. Iksan Iskandar dalam sambutan menyambut baik kegiatan deseminasi hasil riset yang dilakukan Bank Indonesia dan LPPM Universitas Hasanuddin.
Bupati dua periode itu mengaku berbangga dengan adanya riset bersama yang nantinya dapat menjadi pedoman atau road maps dalam mengoptimalkan berbagai potensi daerah.
“Alhamdulillah hasil dari kegiatan ini dapat menjadi pedoman untuk merumuskan kebijakan hasil berbasis riset,” ujarnya. (Hamza Sila)