Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bupati Subang Hadiri Gotong Royong di Desa Karangsari-Binong

Subang, Demokratis

Bupati Subang H. Ruhimat berbaur bersama warga masyarakat khususnya petani turut dalam pelaksanaan gotong royong bersama di Desa Karangsari, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (28/7/2022).

Kehadiran Kang Jimat sapaan akrabnya Bupati Subang H Ruhimat, dengan didampingi Camat Binong Hazizul Hakim, unsur Muspika Binong dan Kepala UPTD Kecamatan Binong disambut Kepala Desa Karangsari Dodi Irawan beserta jajarannya di kantor Pemdes Karangsari.

Mengawali kunjungannya ke Desa Karangsari, Kang Jimat menaiki motor berboncengan dengan Kepala Desa Dodi Irawan sekaligus selaku driver menuju lokasi kegiatan di Kampung Bbk Bancey, Dusun Bantar.

Sesampainya di lokasi, Kang Jimat langsung mengikuti gotong royong membersihkan saluran cacing (quarter) di Blok Hatur yang berada di pesawahan bersama para petani dan jajaran Koramil Binong.

Selanjutnya, Kang Jimat meletakkan batu pertama pembangunan gorong-gorong saluran air quarter Blok Jujuluk-Bbk Banceui, Jalan Poros Karangsari-Kihiyang. Di tengah peletakan batu pertama, Kang Jimat menyampaikan harapannya apa yang dikerjakan oleh masyarakat petani khususnya pembangunan gorong-gorong ini dapat bertahan lama dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Camat Binong H. Hazizul Hakim, S.Sos dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat datang kepada Bupati beserta rombongan yang menurut Camat Binong, kehadiran Bupati merupakan peristiwa langka, pasalnya dari beberapa pejabat Bupati Subang, baru kali ini Kang Jimat selaku Bupati Subang yang berkenan berkunjung ke Desa Karangsari, dengan maksud untuk melihat dari dekat keberadaan warga masyarakat desa Karangsari khususnya para petani sekaligus ingin mendengarkan aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Dengan kehadirannya, lanjut Camat, jika Bupati diilustrasikan sebagai orang tua maka kita semua harus taat dan patuh atas titahnya yang bersifat membangun. “Semoga beliau tetap menjadi orang tua sebagai panutan kita,” ujar Hazizul.

Camat juga meminta kepada warga masyarakat Desa Karangsari, dipersilahkan untuk menyampaikan unek-unek sebagai aspirasi yang selama ini dirasakan, utamanya yang berkenaan pembangunan pertanian di desanya. Tak lupa Camat juga memohon maaf apabila dalam tata cara penyambutan Bupati beserta rombongan ada hal-hal yang berkenan.

Camat Binong Hazizul Hakim (tengah: berkaos merah berompi hitam) saat mendampingi Bupati Subang H Ruhimat bergotong royong menguras saluran quarter (cacing) di Blok Hatur, Kampung Bbk Bancey.

Kang Jimat dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada warga masyarakat yang telah menjaga gotong royong di kehidupan bermasyarakat.

Nuhun pisan ka kasepuhan sadayana didieu, nuhun pisan moga tetep ngaguyubkeun ngajaga gotong royong, sabab keur kabutuhan urang sararea,” ujarnya.

Terkait pembangunan di Kabupaten Subang, Kang Jimat memohon maaf karena belum dapat memberikan hasil yang maksimal. Dirinya juga menyatakan bahwa anggaran yang ada di Kabupaten tidak akan dirinya salah gunakan.

Sim kuring ngan sebatas ngajeujeuhkeun duit nu aya di kabupaten, insyaallah moal di salah gunakeun duit rakyat nu aya di kabupaten,” tandasnya.

Kang Jimat juga menyatakan bahwa Subang saat ini tengah memasuki era industrialisasi serta hadirnya pelabuhan Patimban yang menjadi optimisme bagi Kabupaten Subang. Dirinya yakin, dengan hadirnya industri dan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, akan memberi lapangan kerja yang luas.

Kusabab hadirna Patimban bakal membawa efek yang signifikan, mudah mudahan weh anak anak binaan Pak Yunus (Guru setempat), moal hese teuing di gawe teh mun geus loba pabrikna.

Dikatakannya, pembangunan di Kabupaten Subang akan terus dipacu seperti pembangunan Jalan Serangpanjang-Cipendeuy, Cilamaya-Patimban, Lingkar Kota Subang, yang telah ditandatangani oleh Presiden yang pembiayaan kontruksi akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat.

Kang Jimat menjelaskan, bahwa pembangunan sarana perhubungan tersebut adalah untuk masa depan Subang yang lebih baik di bidang infrastruktur.

“Pemerintah daerah menyiapkan infrastruktur supaya gampang bertransportasi, baik untuk sekarang maupun untuk masa depan.”

Menutup sambutannya, Kang Jimat memohon doa kepada para warga hingga dirinya mampu menjalankan tugas sebaik mungkin demi Kabupaten Subang.

Urang silih doakeun, bapak Ibu sadayana sing sarehat, nu acan vaksin katilu geura di vaksin, kuring oge nyuhunkeun pidoana ti sadayana, khususna kokolot di desa Karangsari mugi kuring teu kagoda ku amis hanyir, mugia kuring bisa ngajalankeun dina rel nu geus di tangtukeun.”

Acara dilanjutkan dengan tanya jawab secara lesehan antara Kang Jimat dengan para petani serta warga Desa Karangsari, terkait pertanian dan pembangunan di Kecamatan Binong yang digelar di perkampungan Bbk Banceui di bawah rindangnya pepohonan.

Tokoh pendidik Drs. H Yunus Irianto, MM saat berdialog dengan Bupati Subang H Ruhimat di acara tanya jawab (lesehan) di Kampung Bbk Bancey.

Mengawali acara itu Ketua Kelompok Tani (Kelota) Garut yang mengklaim mewakili Kelota yang berada di Desa Karangsari Rohandi yang juga seorang guru SD Bantar menyampaikan keluh kesahnya, akan mahalnya biaya bercocok tanam padi mulai biaya pengolahan tanah, mahalnya harga saprotan hingga penjualan hasil panenan yang setiap tahunnya selalu anjlok, menurut dirinya bertani itu terkesan hanya bergelut dengan lumpur, (Sunda: kalah pinuh kudaki).

Di ujung keluh kesahnya, Rohandi mengusulkan sejumlah permohonan Alsintan yang dibutuhkan para petani dan perbaikan sejumlah infrastruktur, seperti pembangunan Jalan Usaha Tani (JITUT), perbaikan tanggul Situ Bengkok hingga bagaimana Bupati Subang bersama para ponggawa bisa mewujudkan kesejahteraan para petani, jangan hanya berteori dan berilusi, padahal kehidupan petani khususnya di Karangsari masih terus dihimpit kesusahan, apalagi dua musim terkahir ini tanamannya terkena puso.

Masih di kesempatan sama, Ketua Gapoktan Desa Karangsari H. Ajun Gunawan, mengajukan sejumlah keluhan dan usulan terkait dengan pembangunan pertanian. Begitu pula Ketua KTNA Kecamatan Binong Iin yang mempertanyakan kelangsungan penggunaan Tanah Demplot pertanian  di BPP Binong yang akan digunakan membangun SMU-1 Binong.

Tak hanya itu, tokoh masyarakat desa setempat yang juga tokoh pembaharu dunia pendidikan di Kabupaten Subang H Drs Yunus Iriyanto, MM menyampaikan, terkait rencana pendirian pembangunan SMU-I Binong, dirinya menyarankan dibangun di wilayah Kecamatan Binong dengan pengadaan tanahnya secara swadaya. Dia beralasan lantaran jika dibangun di wilayah itu, maka letaknya menjadi strategis dengan harapan dapat menampung calon siwa yang berasal dari desa sekitarnya seperti Desa Wanajaya, Tanjungrasa, Bojongkeding, Bojonegara, Kediri, Binong,dan desa-desa di wilayah Pamanukan yang berdekatan dengan lokasi SMU-I Binong.

Yunus ketika menyinggung problema pembangunan pertanian, terkait penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian sangatlah minim, sehingga menjadi apriori sebuah pelambatan kemajuan Subang. Dengan begitu, lanjut Yunus, pihaknya sangat mendukung dengan digencarkannya pembangunan kawasan industri di wilayah tertentu sesuai RTRW, begitu pula menyesalkan bila kedapat pihak-pihak yang berusaha menolak pembangunan industry di Kabupaten Subang.

Yunus memaparkan, penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian menurut analisanya jika dikalkulasi, bila indikatornya UMR di nominal Rp3,8 juta/bulan, maka pendapatan petani se-Kabupaten Subang itu akan setara dengan hanya dibayar selama gaji satu bulan/pendapatan karyawan untuk sebuah pabrik Taekwang.

Lebih jauh Yunus membuat asumsi bila luas hamparan pertanian Kabupaten Subang 84.000 Ha, menghasilkan gabah 1.176.000 ton/tahun, setara dengan nilai Rp5.888 miliar/tahun Bila diasumsikan nilai upah buruh 30%, dari Rp1.764 miliar/tahun, atau Rp147 miliar/bulan.

“Kesimpulannya dari luas sawah di Kabupaten Subang 84.000 ha hanya memberi nilai upah terhadap tenaga kerja/buruh petani sebesar Rp147 miliar/bulan. Artinya nilai upah/pendapatan yang dinikmati para tenaga kerja/buruh tani cukup diselesaikan dengan satu buah pabrik/industri sekelas Taekwang,” pungkasnya.

Berangkat dari kajian itu, lanjut Yunus, pembangunan pabrik-pabrik/industri di kabupaten sangat diperlukan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat lebih cepat bisa dicapai.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kadis Pertanian, Kadis Lingkungan Hidup, Camat Binong, Muspika Binong, para Kepala UPTD kecamatan Binong serta tamu undangan lainnya. (Abh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles