Subang, Demokratis
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita laksanakan diskusi bersama awak media dalam Silaturahmi Bersama Media, berlangsung di Legok Gintung, Ciater, (20/12/2025).
Salah satu poin utama dalam diskusi yang hangat tersebut adalah terkait isu ketenagakerjaan di Kabupaten Subang yang masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Awak media mewanti-wanti jangan sampai industrialisasi di Kabupaten Subang hanya menguntungkan masyarakat di luar Subang karena ketidak siapan masyarakat Kabupaten Subang dalam menyambut industri di kabupaten.
Menanggapi hal tersebut Kang Rey secara gamblang menjelaskan masalah ketenagakerjaan menjadi salah satu fokus bukan hanya Pemerintah Daerah Kabupaten Subang namun juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ke depan sistem rekrutmen tenaga kerja di Kabupaten Subang akan melalui satu pintu yaitu melalui aplikasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terintegrasi dengan data kependudukan dan kemampuan pencari kerja dengan kebutuhan industri.

“Ke depan semua industri yang ada di Kabupaten Subang lewat satu jalur yaitu aplikasi langsung ada subnya yang terintegrasi dengan kampus dan masyarakat yang ada di Subang,” tandasnya.
Kamg Rey ingin masyarakat Subang tetap menjadi prioritas namun tidak ingin menggunakan skema ‘jatah’ karena rentan diperjual belikan oleh oknum sehingga merugikan pencari kerja.
“Saya tegaskan hari ini tidak mau lagi ada jatah seperti itu, Saya ingin hilangkan jatah-jatahan. Masyarakat di desanya harus masuk, kalau tidak ada di Kecamatan, kalau tidak ada baru tingkat Kabupaten, nah kalau tidak ada baru cari keluar. Karena kalau jatah-jatahan nanti diperjual belikan,” tegasnya.
Kang Rey tidak menutup mata tuntutan agar masyarakat Subang diprioritaskan harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan masyarakat Subang sehingga Kang Rey mendorong adanya kerja sama antara industri dengan Universitas yang ada di Kabupaten Subang agar ke depan dapat dicetak orang Subang asli lulusan universitas atau memiliki keahlian yang sesuai dengan yamg dibutuhkan industri.
“Tidak bisa dipaksakan kalau SDM nya tidak sesuai makanya kita cari cara bagaimana anak muda di sekitar pabrik kita masukkan ke Universitas yang sesuai kebutuhan industri,” ujarnya.
Kang Rey menyadari apa yang Ia canangkan tidak bisa dicapai dalam 1 atau 2 tahun sehingga Kang Rey mendorong kebijakan yang Ia canangkan dapat menjadi sistem yang dapat dijalankan oleh Bupati Subang mendatang sehingga masyarakat tidak dihadapkan pada program yang tidak tuntas.
“Di 2029 di akhir masa kepemimpinan saya dan Pak Gubernur bagaimana Bupati penerus saya tinggal menjalankan sistem yang saya buat karena masalahnya saat ini ganti pejabat ganti kebijakan sehingga tidak pernah tuntas,” tutup Kang Rey. (Abdulah)
