Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani Konferensi Pers : Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Asal Kabupaten Tapanuli Tengah Telah Meninggal Dunia Di RSU Pirngadi Medan

Pandan, Demokratis

Kabar terbaru tentang seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP)  asal Kabupaten Tapanuli Tengah telah meninggal dunia pada Rabu (08/04/2020) pukul 02.00 WIB dini hari. Informasi ini disampaikan langsung oleh Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) Di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada Konferensi Pers yang digelar di Kantor Bupati Tapanuli Tengah, Rabu (08/04/2020).

Pada konferensi pers itu, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani didampingi oleh Wakil Bupati Tapanuli Tengah Darwin Sitompul, Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Sukamat, Dandim 0211/TT Letkol Inf Dadang Alex, Pimpinan DPRD Tapteng, Sekretaris Daerah Tapteng Drs. Hendri Susanto Lumbantobing, dan beberapa Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Tapteng di RSU Pirngadi Medan.

“Atas nama Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah, Bupati Tapanuli Tengah dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, serta seluruh jajaran yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tapanuli Tengah mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah di Rumah Sakit Pirngadi Medan, tepat pukul 02.00 WIB dini hari. Saudari kita yang meninggal itu dalam status PDP berinisial Y (23 tahun),  ini musibah kita bersama dan mari kita berdoa semoga amal ibadahnya diterima oleh Tuhan yang Maha kuasa,” kata Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Selanjutnya, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani mengharapkan semoga ini kasus yang pertama dan terakhir kalinya di Kabupaten Tapanuli Tengah bahwa ada warga PDP dan meninggal dunia. Bupati juga berharap semoga COVID-19 tidak ada lagi di negara ini. Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani juga menghimbau kesadaran bersama agar tidak berkumpul di luar rumah atau mengadakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Bupati berpesan agar warga keluar rumah seperlunya saja, tidak melakukan acara hajatan, dan lain sebagainya yang dapat mengumpulkan banyak orang. Jika masih ada juga warga yang mengadakan keramaian atau berkumpul-kumpul dan apabila itu terjadi maka akan dibubarkan.

Kemudian, Direktur RSUD Pandan dr. Rikky Nelson Harahap, M.Kes memberikan informasi riwayat perjalanan dan pemakaman terhadap seorang warga Tapteng yang meninggal dunia dengan status PDP.

Selanjutnya, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menjelaskan kondisi terkait satu warga Tapteng yang meninggal dunia dengan status PDP.

“Pasien yang berinisial Y ini baru pulang dari Malaysia kurang dari 14 hari yang lalu dan sudah dipantau oleh pihak Puskesmas Sosorgadong. Kemudian, pasien mengalami keluhan sesak nafas, lalu Puskesmas Siantar Ca di Kecamatan Sosorgadong merujuk ke RSUD Pandan. Sesampainya di RSUD Pandan dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan dilakukan pemeriksaan menggunakan Rapid Test dan hasilnya Non Reaktif (Negatif). Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan Rontgen kepada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu dan dirinya memiliki riwayat Penyakit TB Paru. Perihal tentang pemakamannya sesuai dengan Instruksi Gubernur Sumatera Utara tentang Penanganan Pemakaman terhadap PDP COVID-19 ini dilaksanakan sesuai dengan Protokoler Penanganan COVID-19, pedoman pencegahan, dan pengendalian COVID-19. Pemakaman dilaksanakan paling lambat selama 4 jam setelah dinyatakan meninggal dunia dan Almarhumah akan dikebumikan di Kota Medan,” papar Bupati Tapanuli Tengah.

Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diluruskan terkait tudingan mengenai RSUD Pandan melakukan rujukan tapi tidak menanganinya secara utuh, karena RSUD Pandan bukan termasuk Rumah Sakit Rujukan yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi dalam menangani Pasien COVID-19. Bupati mengungkapkan apabila dari awal RSUD Pandan ditunjuk menjadi Rumah Sakit Rujukan maka akan siap dalam menanganinya.

Bupati Tapanuli Tengah juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah akan terus melakukan razia keramaian hingga ke wilayah kecamatan di seluruh Tapteng.

“Pada hari ini juga, setelah berkoordinasi dengan Kapolres Tapanuli Tengah dan Dandim 0211/TT akan melakukan penyemprotan disinfektan ke lokasi rumah dan lingkungan sekitar Rumah Almarhumah dan pasar, keluarga nya juga sudah diisolasikan di rumah dan di RSUD Pandan, ” jelas Bupati Tapanuli Tengah.

“Selain itu, perlu kami sampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah juga akan membagikan 50.000 masker kain dan sembako kepada sekitar 30.000 Kepala Keluarga (KK) yang akan diberikan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan Program PKH ” imbuh Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Konfrensi Pers ini juga turut dihadiri oleh Asisten Administrasi dan Umum Drs. Herman Suwito, MM, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Tapteng Nursyam, S.K.M, M.Kes, Direktur RSUD Pandan dr. Rikky Nelson Harahap, M.Kes, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tapteng Dedy Sudarman Pasaribu, SP, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Tapteng Darwin Pasaribu, S.Sos. (MH)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles