Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Buya Syafii Maarif Dalam Kenangan

Buya Syafii Maarif wafat dalam usia 87 tahun. Ia lahir pada tanggal 31 Mei l935 dan wafat tanggal 27 Mei 2022 pukul 10.l5 WIB. Dimakamkan di Yogyakarta hari itu juga.

Nama lengkapnya Ahmad Syafii Maarif lahir di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Ia besar di Jawa. Persinya di Yogyakarta. Merantau meninggalkan kampung halaman sejak kecil.

Beliau seorang tokoh yang banyak dikenang orang. Baik yang seide dengan dia ataupun yang tidak. Termasuk orang tak berpunya dan orang yang kaya.

Hidupnya sederhana dan apa adanya. Bukan orang yang mata duitan. Meski bisa dicapainya karena kawannya banyak tokoh dan orang berduit.

Meminjam istilah banyak orang, Buya nama akrab panggilannya sepanjang waktu memikirkan bangsa. Sehingga jadi lupa memikirkan duit untuk diri sendiri dan keluarga.

Berpikir sejak soal pendatang haram ke Malaysia dan terorisme yang membawa nama agama sampai dengan korupsi dan kolusi serta nepotisme. Tapi Buya gundah. Beliau punya dasar. Ya, benar. Masa depan bangsa harus dipikirkan.

Kalau bukan kita memikirkannya, siapa lagi? Apakah ada orang lain yang memikirkan nasib masa depan Indonesia. Mustahil itu.

Menarik sikap atau pandangan Buya menurut penulis ada tiga hal, yaitu:

Pertama, soal kegundahan beliau tentang dasar negara Pancasila berkaitan dengan keadilan sesama. Terdapat penerapan yang timpang. Harus diterapkan asas yang seimbang.

Kedua, berkenaan dengan persatuan. Kita berpecah belah karena pengaruh luar. Sebutlah oligarki.

Ketiga, soal terorisme atau kekerasan. Kitalah yang benar. Yang tidak benar itu harus disingkirkan dengan cara tanpa kekerasan.

Ketiga peroalan di atas yaitu tentng Pancasila, soal persatuan dan soal terorisme semuanya menggundah gulana beliau. Buya Syafii Maarif risau. Harus diselesaikan dengan baik. Agar bangsa Indonesia menjadi maju di masa depan.

“Antahlah yuang, hari depan bangsa itu,” gumam beliau melampiaskan kerisauan beliau dalam bahasa Minang Kabau. Artinya dalam bahasa Indonesia entah lah buyung.

Selamat jalan Buya. Beristaratlah dengan tenang. Kami akan menyusulmu.

Jakarta, 26 Mei 2022

*) Penulis adalah Doktor Dosen Pascasarjana Universitas Muhammdiyah (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles