Jeneponto, Demokratis
Gedung RSUD Lanto Daeng Pasewang yang baru berumur 12 tahun dibangun pada tahun 2011 dan digunakan 2012, kini sudah tampak rusak berat dan sangat dikawatirkan karena plafon di lantai dua ruang IGD sudah berjatuhan diduga akibat campuran rimbalnya berguguran terbawa air di saat hujan turun.
Bukan hanya dikawatirkan plafon akan runtuh, tetapi juga kabel dan tempat balon lampunya nampak terlihat pada berantakan tak terawat lagi, sehingga keduanya dinilai sangat mengancam jiwa para penghuni rumah sakit, pasien dan juga para keluarga pasien.
Hal itu dapat dibuktikan seiring dengan hasil pantauan media ini, Selasa (14/5/2024), di lantai dua IGD bagian operasi nampak terlihat beberapa titik plafon rusak parah menganga serta kabel dan tempat balon listrik sudah tidak terawat lagi.
Karena terlihat sangat dikawatirkan akan terjadi keruntuhan secara tiba-tiba, maka pihak rumah sakit measang papan peringatan agar para pengunjung terutama yang menunggu di sekitar area IGD, supaya selalu berhati-hati alias mewaspadai.
Sejalan dengan itu, Kasi Sarana dan Prasarana RSUD Latopas Jeneponto Sulsel, Reni di hadapan rekan media mengatakan bahwa terkait dengan plafon rumah sakit yang rusak itu adalah faktor pengaruh air dan hamburan campuran pasangan rimbal yang berguguran terutama di saat musim hujan.
Namun insha Allah dalam waktu yang dekat kata Reni, pihaknya akan melakukan perbaikan sesuai dengan kemampuan dana yang ada.
“Namun terkait masalah tempat balon listrik yang dianggap tidak terawat, itu tidak benar, karena hampir setiap hari kami mengganti balon tetapi selalu hilang sehingga kami menduga itu dicuri orang,” jelasnya.
“Intinya terkait masalah sarana dan prasarana di RSUD Latopas ini setiap saat kami akan selalu siap membenahi sesuai dengan kemampuan dana dan sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada bapak wartawan atas informasinya,” tutup Reni. (Syarifuddin Awing)