Sukabumi, Demokratis
Pemerintah pusat dan daerah masih mengupayakan pencapaian target penuruan stunting hingga 14% di tahun 2024, sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Jokowi dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan Sumber Daya Masusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Oleh karena itu, Pemerintah Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi berupaya keras percepatan penurunan stunting hingga zero dengan melibatkan semua pihak.
Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Kecamatan Gegerbitung Asep Sugeris mengatakan, dalam percepatan penurunan stunting di wilayah kecamatan, pihaknya sudah membentuk orang tua asuh stunting melibatkan ASN dan juga melakukan sistem jemput bola bagi penderita ke desa-desa untuk mengintervensi dalam rangka percepatan penurunan stunting, selain itu menyelanggarakan pemberian bantuan pangan seperti telur, tahu, daging dan lainya, Senin (14/8/2023).
“Bantuan pangan tersebut hasil dari pengumpulan UPTD Puskesmas, ASN, pihak desa, perusahaan dan dermawan kami dari pihak kecamatan yang mengkoordinir. Bila mana semua sudah terkumpul maka kami berikan kembali kepada penderita stunting per desa,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, juga ada program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasioanl (BKKBN) di mana leading sector-nya Keluarga Berencana (KB) untuk memberikan daging ayam dan telur selama tiga bulan.
“Kegiatan ini sudah dua kali kepada penderita stunting, sisanya tinggal satu kali pemberian. Itulah leading sector-nya dari KB, kami pun tak lepas dari monitoring dari pihak pemerintah kecamatan,” jelasnya.
Menurut Asep Sugeris, untuk jumlah penderita stunting di wilayah Kecamatan Gegerbitung pada bulan Mei dan Juni 2023 sebanyak 251 penderita. “Alhamdulillah sekarang ada 243 stunting jadi sudah ada penurunan di kisaran 15%. Mudah-mudahan data ter-update dari pihak puskesmas terus ada menurun jumlahnya,” lanjutnya.
“Dengan adanya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil berbasis makan lokal dapat memenuhi nutrisi maka tidak akan ada lagi bayi penderita stunting saat dilahirkan,” pungkasnya.
Sementara Camat Gegerbitung Nani Rusyani menambahkan, untuk menanggulangi kasus penderita stunting khususnya di wilayah Kecamatan Gegerbitung pihaknya terus berupaya untuk melakukan percepatan penurunan stunting dengan melibatkan semua pihak baik dari UPTD Puskesmas, Aparatur Sipil Negara (ASN), BAZNAS Kabupaten Sukabumi, pemerintah tingkat desa dan yang lainnya untuk capaian target zero stunting.
“Tentunya tanpa kerjasama serta dukungan dari semua pihak zero stunting tidak akan tercapai. Sehingga dengan adanya aktivitas di berbagai kegiatan yang sekarang ini sudah dilaksanakan baik dari pihak Puskesmas pemberian PMT lokal itu melibatkan ibu-ibu Perberdayaan Kesejahtraan Keluarga (PKK) Desa sebagi ketua tim percepatan penurunan stunting desa dengan melibatkan para kader-kader Posyandu dapat menyukseskan zero stunting,” tutupnya. (Iwan)