Indramayu, Demokratis
Tumbuhan rumput dengan jenis vetiver, saat ini menjadi andalan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, dalam memitigasi resiko bencana, saat memasuki musim penghujan.
Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono, melalui Asisten Pemerintahan, Jajang Sudrajat mengatakan bahwa rumput yang biasa dikenal dengan sebutan akar wangi ini sangat efektif dalam mencegah longsor dan pengikisan tanggul.
“Rumput ini juga mudah hidup di cuaca ekstrim suhu panas dan dapat mencegah erosi,” ujar Jajang saat Apel Siaga Bencana dan penanaman rumput vetiver di Desa Sidodadi, Kecamatan Haurgeulis, pada hari Rabu (18/11/2020).
Jajang mengatakan, berdasarkan data Inarisk Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Kabupaten Indramayu memiliki resiko bahaya yang sangat tinggi terhadap bencana banjir dan bahaya sedang untuk bencana dengan kategori tanah longsor.
Sedangkan berdasarkan hasil assesment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, lebih dari sepuluh titik di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk telah mengalami kritis tanggul yang disebabkan oleh erosi itu sendiri.
“Untuk itu perlu adanya kewaspadaan bersama dalam upaya untuk mengurangi risiko akibat bencana, salah satunya dengan upaya non-struktural melalui kegiatan apel siaga dan penanaman rumput vetiver di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Jajang.
Jajang berharap, upaya penanaman rumput berjenis vetiver yang ditanam sebanyak 15.750 Batang ini, bisa dilanjutkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk – Cisanggarung dan BBWS Citarum untuk dilakukan penanaman serupa. Khususnya di wilayah Kabupaten Indramayu yang terlintasi DAS Cimanuk.
“Jika kita jaga alam, insya Allah alam akan menjaga kita semua,” tutup Jajang. (RT/Diskominfo)