Cilacap, Demokratis
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mengerahkan sembilan anjing pelacak dan sembilan alat berat pada hari ketiga operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
“Sembilan anjing pelacak yang berasal dari Kantor SAR Cilacap dan Polda Jateng itu diterjunkan untuk membantu mempercepat proses pencarian di titik-titik yang sulit dijangkau,” kata Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah, Sabtu (15/11/2025).
Personel gabungan dari berbagai instansi juga dilibatkan dalam operasi pencarian korban bencana alam tersebut.
Hingga hari ketiga operasi, tim SAR gabungan masih mencari 20 warga yang tertimbun, terdiri atas enam warga Dusun Tarukahan dan 14 warga Dusun Cibuyut.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan operasi SAR dilakukan pada lima worksite pencarian, yakni A-1 yang diperkirakan terdapat tiga orang dalam pencarian, A-2 terdapat tujuh orang dalam pencarian, A-3 terdapat empat orang dalam pencarian, B-1 terdapat empat orang dalam pencarian, dan B-2 terdapat dua orang dalam pencarian.
“Posko terpadu juga terus memperkuat koordinasi lintas instansi untuk memastikan distribusi logistik, peralatan pencarian, serta dukungan medis bagi petugas di lapangan berjalan optimal,” kata dia.
Tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11/2025), sekitar pukul 19.00 WIB, menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Berdasarkan pendataan sementara setelah kejadian, total korban mencapai 46 orang, terdiri atas 23 orang selamat, dua meninggal dunia, serta 21 orang dilaporkan hilang.
Sebanyak tiga warga, yakni Maya, Haryanto, dan Andi mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan medis di RSUD Majenang.
Longsor tersebut merusak 12 rumah serta mengancam 16 rumah lainnya di area seluas sekitar 6,5 hektare. Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter.
Hingga Jumat (14/11/2025), pukul 11.00 WIB, tiga korban longsor ditemukan meninggal dunia, yakni Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45), seluruhnya dari Dusun Tarukahan. Sebanyak 20 warga masih dalam pencarian. (JP)
