Lalu dari mana masyarakat tahu bahwa aku punya tanduk, saya tidak mengerti Tuanku. Saya mengaku memang ingin bercerita tetapi selalu saya tahan. Karena tidak kuat, saya pergi ke tengah hutan rimba, di tempat sepi yang tidak ada manusia, saya bercerita kepada sebatang pohon besar bahwa Raja punya tanduk, kebetulan waktu itu hanya ada seekor burung beo yang bertengger di ranting, saya baru menyadarinya setelah saya selesai bercerita kepada kayu itu, apakah barangkali burung beo itu yang punya ulah Tuanku.
Raja seorang pemimpin yang bijaksana walaupun keras sifat dan wataknya, ingin tahu apakah orang ini tidak berdusta, ditanyakan kepada sebagian masyarakat, yang mendengar berita itu, dari mana mereka tahu cacat Raja ternyata betul, memang dari seekor burung beo yang terbang ke sana ke mari sambil mengoceh hai kayu Raja punya tanduk di kepalanya, lantaran terbukti tukang kayu itu jujur dan Raja suka kepada kejujuran, maka tukang kayu itu dibebaskan dari segala hukuman bahkan di angkat menjadi pegawai kerajaan yang dipercaya.
Penulis adalah Guru Besar UIN IB/ Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar/Anggota Wantim MUI Pusat/A’wan PB NU