Kabupaten Tasikmalaya, Demokratis
Ada hal yang menarik saat Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto melakukan peresmian hasil pembangunan mega proyek penanganan Long Segment Pasirgintung-Lengkongbarang di Desa Mandalahurip, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Dimana sepanjang jalan mulai dari wilayah Parungjagung Desa Kersagalih hingga Desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras, Bupati H. Ade Sugianto mendapat sindiran pedas yang ditulis di bekas karung seperti ‘Pak Bupati, jalan nu rusak omean deui. Pak Bupati, omean jalan yang dirusak CV. Abadi Tani ‘. (Pak Bupati, jalan yang rusak betulkan lagi. Pak Bupati, betulkan jalan yang dirusak CV. Abadi Tani), dan beberapa pesan lainnya.
Sindiran cukup pedas itu muncul lantaran pihak CV. Abadi Tani selaku pihak ke tiga yang melaksanakan pekerjaan itu tidak memperbaiki akses jalan menuju lokasi proyek yang rusak akibat sering dilalui alat berat yang melewati jalan Parungjagung Desa Kersagalih dan Desa Mandalamekar. Masalah tersebut sudah beberapa kali diberitakan di media ini, namun CV. Abadi Tani betul-betul terkesan tuli alias tidak menggubris keluhan warga sekitar yang merasa jalan di lingkungannya dirusak.
Menyikapi keluhan warga tersebut, Alfie Akhmad Sa’dan Hariri, SE, SH, MH, Ketua Divisi Hukum APDESI Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan aspirasi dari warga ini yang menginginkan kepada CV. Abadi Tani, tolong perhatikan akses jalan yang hancur dari wilayah Parungjagung, Desa Kersagalih dan Desa Mandalamekar.
“Beberapa ruas jalan kami perbaiki sebelum masuk proyek ini dengan meminta kepada pelaksana, yang sebelumnya untuk memperbaiki akses jalan yang pada saat itu rusak akibat eksploitasi jalan untuk pembangunan. Dan pada saat itu CV. Abadi Tani mendengar, kemudian diperbaikilah akses jalan itu,” ucap Alfie yang juga Kepala Desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras-Kabupaten Tasikmalaya kepada wartawan di Perum Permata Regency Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Kamis (1/8/2024).
Kenyataannya, jalan kembali rusak. Kemarin ada perbaikan di dekat lokasi pelaksanaan, setelah muncul pemberitaan proyek tersebut dikerjakan asal-asalan dan silahkan lihat sendiri langsung ke lokasi.
“Jalan kami tolong diperbaiki kembali, ini akses jalan utama masyarakat untuk perekonomian dan pendidikan. Kemarin sudah nyaman tidak ada hambatan, mobil sedan sudah bisa masuk. Sekarang jadi hancur lagi,” keluh Alfie.
Menurutnya lagi, tidak hanya itu. Jalan yang terkesan dipaksakan untuk diresmikan itu masih menyisakan resude seperti yang dialami Ibu Suti dimana rumahnya ketika hujan bisa tergenang air, karena tidak ada saluran air yang dibuat di depan rumahnya oleh pihak pengembang, serta akses jalan menuju ke rumahnya tidak dibuatkan. Sehingga, perempuan paruh baya itu sering kesulitan ketika akan menuju kerumahnya.
“Pesan ini harus disampaikan kepada CV. Abadi Tani dan Ibu Suti juga meminta kepada saya untuk diteruskan keluhannya,” ungkapnya. (Eddinsyah)