Jakarta, Demokratis
Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin menguat.
Kabarnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak kabinet menteri pada Rabu ini (15/6/2022).
Kabar tersebut sudah menguat di kalangan elit politik di Gedung DPR RI.
Dalam penanggalan Jawa, hari Rabu bertepatan dengan Rabu Pahing.
Jika dilihat, Presiden Jokowi terkenal membuat kebijakan penting di hari Rabu Pon atau Rabu Pahing.
Seiring dengan isu reshuffle kabinet itu, beredar pula kabar bahwa para menteri Kabinet Indonesia Maju dilarang bepergian ke daerah atau ke luar Jakarta sebelum 15 Juni 2022.
Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa, mengatakan, “Saya kira reshuffle besok atau kapan pun hanya Jokowi yang tahu.”
“Yang paling penting saat ini adalah urgensi dari reshuffle apa dan dampaknya bagaimana di masyarakat. Banyak positifnya atau justru sebaliknya. Selama ini kan reshuffle hanya jadi instrumen transaksi politik belaka.”
Meski demikian, Herry mengakui perlunya presiden melakukan reshuffle lantaran ada beberapa sektor yang kurang berjalan baik.
“Jika Jokowi ingin tinggalkan legacy maka kabinet harus diisi oleh figur non-politis agar terhindar dari persepsi minor dan buruknya kinerja kabinet ke depannya.”
Berdasarkan catatan, Presiden Jokowi sudah beberapa kali merombak kabinet (reshuffle) sejak menjabat mulai 2014.
Selain itu, Jokowi selalu mengumumkan keputusan itu pada Rabu, kecuali pada reshuffle terakhir tahun 2020.
Ketika itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan (reshuffle) menteri pada Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Sementara sebelumnya, Jokowi mengumumkan reshuffle itu masing-masing dua kali pada Rabu Pon (12 Agustus 2015 dan 27 Juli 2016) serta Rabu Pahing (17 Januari 2018 dan 15 Agustus 2018).
Reshuffle kabinet yang pertama kali dilakukan Jokowi adalah pada 12 Agustus 2015 yang jatuh pada Rabu Pon.
Ketika itu, Jokowi mengganti enam posisi menteri, yakni Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum (Menko Polhukam), Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dan Darmin Nasution menjadi Menteri Koordinator Perekonomian.
Dalam kurun waktu satu tahun, Jokowi kembali merombak kabinet.
Pada reshuffle kabinet kedua itu Jokowi melakukan perombakan besar-besaran, yakni 13 posisi menteri.
Jokowi saat itu memanggil kembali Sri Mulyani yang ketika itu sedang menjabat sebagai Direktur Bank Dunia untuk diangkat menjadi Menteri Keuangan.
Jokowi lantas mengangkat Muhadjir Effendy untuk menggantikan Anies Baswedan dari posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pelantikan kabinet baru itu dilakukan pada 27 Juli 2016 yang jatuh pada Rabu Pon.
Perombakan kabinet kembali dilakukan Jokowi pada 17 Januari 2018, yang bertepatan pada Rabu Pahing.
Saat itu Jokowi mengangkat Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena maju dalam Pilkada Jawa Timur.
Selain itu, Jokowi mendapuk Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.
Reshuffle kembali dilakukan Jokowi pada Rabu Pahing, 15 Agustus 2018.
Saat itu Jokowi mengangkat Wakapolri Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Asman Abnur.
Terakhir pada Selasa (22/12/2020), Jokowi mengumumkan pergantian enam menteri.
Di antaranya adalah Tri Rismaharini diangkat sebagai Menteri Sosial, menggantikan Juliari Batubara yang menjadi tersangka kasus korupsi.
Kemudian Sandiaga Salahuddin Uno diangkat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menggantikan Wishnutama Kusubandio.
Hingga Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut diangkat sebagai Menteri Agama, menggantikan posisi Fachrul Razi. (Albert S)