Bogor, Demokratis
Dugaan penyimpangan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2023 Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini tengah jadi sorotan. Pasalnya, pada tahun 2023, dari tahap satu sampai tiga, tidak pernah melaporkan satu tahap pun ke sistem informasi keuangan online.
Laporan pertanggungjawaban (LPJ) adalah laporan dalam bentuk dokumen tertulis untuk melaporkan pelaksanaan sebuah kegiatan. Karena laporan ini harus dibuat sebaik mungkin karena merinci kegiatan yang berkaitan dengan keuangan, termasuk pemasukan dan pengeluaran selama kegiatan juga perlu dipertanggung jawabkan sistematis dan terpadu, sesuai dengan urutan dan tidak boleh ada bagian yang terlewati dan bagian satu dengan bagian yang lain juga harus saling berkaitan.
Memuat informasi rinci mengenai pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana. Semua data harus dituliskan secara lengkap dan jelas, tidak boleh ada satu data pun yang terlewat atau tidak dilampirkan. Sedangkan ada salah satu oknum Kepala Desa Weninggalih, ketika mau dikonfirmasi di kediamannya, Sabtu (23/3/2024), Kades tersebut malah berpura-pura tidur. Kepala Desa Weninggalih seolah-olah berpura-pura bodoh, dan seorang istrinya, Kepala Desa Weninggalih sudah berlaga tidak sopan terhadap media yang ingin menemui suaminya.
Kepala Desa Weninggalih sangat tidak pantas menjadi sosok seorang kepala desa. Kades tersebut sulit untuk ditemui ketika ingin dikonfirmasi, jangankan di kantornya di kediamannya pun malah dihalang-halangi istrinya, masih banyak lagi anggaran yang digelapkan salah satunya pagu anggaran 2022 tahap 1, terkait pemberdayaan desa dan ketahanan pangan diduga digelapkan/fiktif.
Pemberdayaan masyarakat desa, pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana prasarana pemasaran produk, pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana prasarana pemasaran produk (pembangunan saluran irigasi tersier Kp. Rawabogo RT 008/003) dengan nominal yang pantastis senile Rp101.454.000 diduga pembangunan tersebutpun cuman diterapkan asal-asalan, karena sebelumnya pada tahun 2021 tahap 3 akhir sudah dibangunkan.
Menurut narasumber yang sanggup dipertanggung jawabkan setelah awak media meninjau/investigasi ke lapangan, bahkan banyak warga masyarakatnya pun yang kontra.
Peningkatan produksi peternakan (alat produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dll), jumlah alat produksi dan pengolahan peternakan yang diserahkan (ketahanan pangan dan hewani ternak domba) dengan nominal, Rp71.474.000, anggaran tersebutpun diduga kuat dibikin ajang bancakan, bahkan setelah ditinjau ke lapangan, domba tersebut memang ada, tapi pada kenyataannya tidak sesuai dengan jumlah anggaran yang dianggarkan. (Ruslan AG)