Bandung, Demokratis
Sebanyak 286 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jawa Barat (Jabar) siap bekerja sama dengan negara Jepang untuk penyediaan tenaga kerja.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi mengatakan, lulusan SMK Jabar akan memenuhi 14 sektor tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Negara Matahari Terbit tersebut. Antara lain, tenaga kerja di bandara, katering, pelayaran, pertanian, dan caregiver (jasa perawatan bagi lansia).
“Kita sudah lakukan kerja sama dengan Jepang dan langsung mapping dengan kriteria sumber daya manusia (SDM) yang sudah disiapkan. Dengan Pergub Mitra Industri yang disahkan tahun ini, SDM sudah siap, tinggal ditindaklanjuti,” ujar Dedi Supandi usai menghadiri pemaparan program kerja sama Pemprov Jabar-Jepang di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/7/2022).
Kadisdik menjelaskan, Disdik Jabar memaksimalkan potensi SMK yang ada melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). “Misalnya butuh di sektor pertanian, berarti berhubungan dengan SMK pertanian Cianjur dan Subang, pelayaran di Cirebon, penerbangan di SMKN 12 Bandung. Dengan jumlah SMK hampir mencapai 286, masing-masing akan di-support sesuai keahlian SDM yang ada,” terangnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Kadisdik, pemerintah Jepang melalui perusahaannya akan melakukan kunjungan ke sekolah. Selain itu, Disdik Jabar pun akan bekerja sama dengan pemerintah Jepang untuk membuat ekstrakurikuler tambahan khusus bagi lulusan SMK yang akan bekerja di Jepang. “Salah satunya, pada pagi hari sebelum masuk kelas akan ada penguatan bahasa Jepang dan pengenalan budaya Jepang,” tuturnya.
Kadisdik menambahkan, kerja sama serupa sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya, namun melalui pihak ketiga. “Saat ini, dengan adanya Pergub Mitra Industri, sekolah bisa bekerja sama langsung dengan industri dari negara lain,” pungkasnya. (IS)